Dana Jaminan KPEI Tumbuh, Sentuh Rp 7,74 Triliun di 2023

Total nilai agunan yang dikelola KPEI juga turut meningkat, dari Rp 31,66 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 31,83 triliun di akhir 2023

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Jun 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 12:00 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Juni 2024. Direktur Utama KPEI, Iding Pardi dalam RUPST tersebut menyampaikan, perusahaan mencatat pertumbuhan dana jaminan dan cadangan jaminan pada 2023.

“Terjadi peningkatan pada dana jaminan dari Rp 7,01 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 7,74 triliun pada akhir tahun 2023. Peningkatan juga terjadi pada cadangan jaminan, dari Rp 181,44 miliar menjadi Rp 194,14 miliar,” kata Iding dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (25/6/2024).

Iding menuturkan, total nilai agunan yang dikelola KPEI juga turut meningkat, dari Rp 31,66 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 31,83 triliun di akhir 2023. Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan KPEI pada 2023 adalah sebesar Rp 105,98 miliar. 

“Pencapaian laba tersebut meningkatkan posisi nilai total ekuitas sebesar 5,24% menjadi Rp 2,17 triliun pada akhir tahun 2023. Namun, beban usaha sedikit meningkat seiring banyaknya kegiatan pengembangan usaha, yakni sebesar 3,95% menjadi Rp 454,62 miliar,” jelasnya.

Selain itu, Iding mengungkapkan Rata-rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH) tahun 2023 tercatat sebesar Rp 10,75 triliun atau turun sebesar 26,92% dibanding tahun sebelumnya.

Dengan RNTH sebesar itu, KPEI melakukan penyelesaian transaksi sebesar Rp4,05 triliun dengan efisiensi transaksi sebesar 55,17%.

Menurunnya RNTH pada2023, lanjut Iding, turut menyebabkan perubahan pada kinerja keuangan KPEI, khususnya pendapatan KPEI. Pendapatan KPEI pada 2023 tercatat sebesar Rp 588,18 miliar, turun 22,68% dibanding tahun sebelumnya. 

“Namun, KPEI berhasil mencatatkan kenaikan dari pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan dari pengelolaan dana jaminan yang meningkat sebesar 99,35% dan pendapatan baru di tahun 2023 dari pengelolaan agunan sebesar Rp2,28 miliar,” pungkasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dana Cadangan

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun sesuai agenda RUPST, telah disetujui pula nilai penyisihan dari laba bersih Perseroan tahun buku 2023, yang dialokasikan ke Cadangan Jaminan sebesar Rp 5,30 miliar dan ke Cadangan Wajib sebesar Rp 74 miliar. 

Dengan demikian, RUPST menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan, serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2023.

RUPST KPEI dihadiri oleh pemegang saham tunggal KPEI, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diwakili oleh Iman Rachman selaku Direktur Utama BEI dan Sunandar selaku Direktur BEI. 

Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama, Hoesen, didampingi oleh Komisaris, Ronald Waas dan Uriep Budhi Prasetyo. Adapun jajaran Direksi yang hadir yaitu, Iding Pardi selaku Direktur Utama, Antonius Herman Azwar, dan Umi Kulsum selaku Direktur.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya