Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan Kamis (1/8/2024). IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.103 pada Kamis pekan ini.
IHSG naik 0,19 persen ke posisi 7.255 disertai dengan munculnya volume pembelian pada Rabu, 31 Juli 2024, tetapi penguatannya masih tertahan oleh moving average (MA) 20 harian.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai level resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksi.
Advertisement
“Adapun area koreksi IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.103,” ujar Herditya.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA20 dengan volume rendah. Ia mengatakan, selama di bawah garis MA20 berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk menguji support garis MA100.
“Namun, jika kembali breakout garis MA20 berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance sideways channel-nya,” ujar Wafi.
Wafi mengatakan, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.200-7.300.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT MD Entertainment Tbk (FILM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness
Saham BBNI menguat 0,40% ke 4.970 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penutupan BBNI masih tertahan oleh MA20. Herditya mengatakan, saat ini, posisi BBNI diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [a], sehingga BBNI masih rawan berbalik terkoreksi dahulu.
Buy on Weakness: 4.790-4.920
Target Price: 5.250, 5.500
Stoploss: below 4.610
2.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA menguat 0,82% ke 2.460 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii), sehingga MDKA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 2.390-2.450
Target Price: 2.540, 2.620
Stoploss: below 2.330
3.PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) - Buy on Weakness
Saham MIKA menguat 0,33% ke 3.020 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA60.
"Kami perkirakan, saat ini posisi MIKA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave y dari wave (ii), sehingga MIKA rawan berbalik terkoreksi," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.730-2.900
Target Price: 3.100, 3.250
Stoploss: below 2.680
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness
Saham PTBA menguat 1,52% ke 2.680 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama PTBA masih mampu bertahan di atas 2,600 sebagai stoplossnya, maka posisi PTBA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (iii).
Buy on Weakness: 2.640-2.660
Target Price: 2.740, 2.770
Stoploss: below 2.600
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Sebelumnya, mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement