Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada perdagangan Selasa ini, setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mampu mencetak rekor tertinggi. Sektor keuangan alami tekanan paling dalam.
Mengutip data RTI, Selasa (27/8/2024), IHSG dibuka stagnan di posisi 7.606,19. Pada pukul 09.25 WIB, IHSG melemah 0,57 persen ke posisi 7.564,27. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,66 persen ke posisi 944,40. Sebagian besar indeks saham acuan terbakar.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Selasa ini, IHSG berada di level tertinggi 7.610,20 dan level terendah 7.560,20. Sebanyak 211 saham menghijau tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 220 saham melemah dan 181 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 215.956 kali dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.519.
Mayoritas sektor saham melemah. Sektor saham keuangan anjlok paling dalam yaitu melemah 0,95 persen disusul kemudian sektor sahgam transportasi yang melemah 0,43%.
Analisis
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dari level support garis moving average (MA)5 harian disertai volume.
Ia mengatakan, meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk kembali melanjutkan fase sideways-nya,” tutur dia.
Wafi mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.500-7.700.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.455-7.675. "Potensi koreksi mulai menanti,hati-hati,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), dan PT Elnusa Tbk (ESSA).
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Avia Avian Tbk (AVIA) - Buy on Weakness
Saham AVIA menguat 0,84% ke 482 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi AVIA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i], sehingga AVIA masih rawan berbalik terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 462-472
Target Price: 498, 520
Stoploss: below 444
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA menguat ke 10.325 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BBCA pun masih mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, posisi BBCA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 5 pada label hitam," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 10.125-10a.250
Target Price: 10.500, 10.750
Stoploss: below 9.875
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA menguat 6,47% ke 2.470 disertai dengan peningkatan volume pembelian, tetapi masih tertahan oleh MA200.
"Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini berada pada bagian dari wave iii dari wave (i) sehingga MDKA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 2.350-2.430
Target Price: 2.570, 2.660
Stoploss: below 2.270
4.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) - Buy on Weakness
Saham TOWR menguat 0,62% ke 815 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan oleh MA20.
"Selama masih mampu berada di atas 790 sebagai stoplossnya, maka posisi TOWR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (v)," ujar dia.
Buy on Weakness: 800-810
Target Price: 850, 890
Stoploss: below 790
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.