Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, PT Harum Energy Tbk (HRUM) telah berekspansi ke sektor nikel, dengan bisnis nikelnya menjadi kontributor utama sejak 2022.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menilai, tindakan korporasi terkini mengindikasikan restrukturisasi hampir selesai, memposisikan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan. Dalam catatannya, segmen nikel HRUM kini menyumbang 30% dari total EBITDA pada semester I 2024.
Baca Juga
PT Harum Energy Tbk menerbitkan surat utang wajib konversi (MCN) senilai USD 412 juta kepada afiliasi Tsingshan, sambil mempertahankan 51% saham dalam bisnis nikel-nya, dengan hasil yang mengurangi kewajiban sebesar USD 539 juta.
Advertisement
Kesepakatan ini memperkuat kemitraan HRUM dengan Tsingshan, membuka sinergi dan transfer teknologi dalam pemrosesan nikel. Selain itu, HRUM menandatangani perjanjian pinjaman yang menyediakan USD 45 juta untuk WMI dan USD 60 juta untuk POS untuk kebutuhan modal dan operasional, yang memperkuat komitmennya terhadap ekspansi nikel.
"Kami meninjau kembali proyeksi dan rekomendasi kami untuk HRUM setelah ekspansi terkini di sektor nikel. Meskipun ada tantangan seperti perlambatan ekonomi Tiongkok dan potensi sanksi terhadap EV dan mineral penting, kami mengharapkan integrasi penuh segmen nikel ke dalam keuangan HRUM pada tahun 2025, yang berpotensi membenarkan perubahan peringkat," ulas Rizkia, dikutip Senin (7/10/2024).
Rekomendasi BUY atau beli dari  Mirae Asset Sekuritas sebelumnya dengan target price (TP) harga saham HRUM sebesar Rp 1.860, berdasarkan P/E sebesar 7,7x untuk tahun buku 2024.
"Rekomendasi tersebut sedang dalam penilaian ulang, dengan pembaruan menyusul hasil kuartal I 2024," imbuh Rizkia.
Â
Harga Saham HRUM
Pertimbangan terhadap rekomendasi sebelumnya meliputi permintaan yang lebih lemah dan harga yang lebih rendah untuk nikel dan batu bara, didorong oleh aktivitas ekonomi yang lesu di Tiongkok dan kelebihan pasokan nikel global yang terus-menerus.
Kemudahan keterlambatan dalam pengembangan proyek dan jadwal pelaksanaan dan potensi kerugian dari penyesuaian nilai wajar yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Oktober 2024, harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 0,71 persen ke posisi Rp 1.415 per saham. Harga saham HRUM dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.420 per saham.
Harga saham HRUM berada di level tertinggi Rp 1.430 dan level terendah Rp 1.385 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.252 kali dengan volume perdagangan 261.836 saham. Nilai transaksi Rp 36,8 miliar.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Buyback Saham, Harum Energy Siapkan Kocek Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback. Sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali saham, perseroan akan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari akun saldo laba per 30 Juni 2024.
Dana yang dianggarkan oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali saham diperkirakan maksimal sebesar Rp 1 triliun.
Perkiraan jumlah nominal saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali saham sesuai dengan maksimal dana yang dianggarkan adalah sekitar Rp 16,98 miliar atau sekitar 849 juta lembar saham.
Saat ini, jumlah saham Treasure perseroan adalah 201.853.500 saham atau setara dengan 1,493% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Pembelian kembali saham akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UUPT, di mana jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali, termasuk saham treasuri perseroan yang ada saat ini tidak akan lebih dari 10% dalam jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan.
Jadwal RUPSLB
Selanjutnya, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 September 2024 untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana ini. Sementara periode pembelian kembali saham dijadwalkan pada 18 September 2024 sampai dengan 17 September 2025.
Perseroan berniat untuk meningkatkan nilai investasi pemegang saham antara lain dengan mengembalikan bagian kelebihan arus kas bersih kepada para pemegang saham nya melalui pembelian kembali saham.
Tujuan Beli Saham Kembali
Tujuan pembelian kembali saham adalah pertama, memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
Sehingga, memungkinkan perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan laba per saham (EPS) dan return on equity (ROE) secara berkelanjutan.
Kedua, pembelian kembali saham akan mendukung likuiditas perdagangan saham perseroan agar lebih mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Perseroan meyakini bahwa pembelian kembali saham akan bermanfaat pada perseroan dan para pemegang sahamnya.
Perseroan tidak akan melaksanakan pembelian kembali saham apabila perseroan meyakini bahwa hal tersebut akan mengakibatkan dampak negatif secara material terhadap likuiditas, permodalan perseroan dan atau status perseroan sebagai perusahaan terbuka.
Perasaan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan berdampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perusahaan memiliki modal kerja serta kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai pembelian kembali saham bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.
Â
Advertisement