Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada hari Rabu. Indeks saham Nikkei Jepang memimpin kerugian, menyusul penurunan di Wall Street, Amerika Serikat (AS).
Dikutip darui CNBC, Rabu (16/10/2024), Nikkei 225Â Jepang turun 1,85%, sedangkan indeks Topix yang berbasis luas turun 1,13%.
Baca Juga
Indeks saham Hang Seng Hong Kong berada pada level 20.096, jauh lebih rendah dari penutupan sebelumnya di level 20.318,79. Indeks tersebut turun 3,7% setelah sesi yang bergejolak pada hari Selasa.
Advertisement
Di Australia, S&P/ASX 200 dibuka turun 0,4%. Sementara itu, Kospi Korea Selatan turun 1,22% dan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,93%.
Para investor akan mencermati lebih jauh langkah-langkah stimulus untuk menopang sektor real estat di China karena menteri perumahan China akan mengadakan jumpa pers pada hari Kamis pukul 10 pagi waktu setempat.
Para pedagang di Asia juga menilai data ekonomi dari kawasan tersebut. Selandia Baru melaporkan bahwa indeks harga konsumennya untuk kuartal ketiga naik 2,2% tahun ke tahun, sesuai dengan ekspektasi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Indeks tersebut naik 0,6% per kuartal, sedikit lebih rendah dari yang diantisipasi sebesar 0,7%.
Tingkat pengangguran Korea Selatan mencapai 2,5% pada bulan September, naik dibandingkan dengan 2,4% pada bulan Agustus.
Di AS, indeks saham kompak anjlok semalam di tengah musim pendapatan perusahaan.
Dow Jones Industrial Average  turun 324,80 poin, atau 0,75%, ditutup pada level 42.740,42. Indeks 30 saham tersebut menyentuh rekor intraday baru sebelum merosot. S&P 500 merosot 0,76% hingga ditutup pada level 5.815,26, dan  Nasdaq Composite  turun 1,01% menjadi 18.315,59.
Harga Minyak
Penurunan terjadi setelah sesi kemenangan pada hari Senin yang mengantarkan S&P 500 dan Dow ke titik tertinggi sepanjang masa.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate kembali naik tipis pada hari Rabu, setelah turun lebih dari 4% semalam. Hal ini menyusul laporan bahwa Israel telah memberi tahu AS bahwa mereka tidak berencana untuk menargetkan serangan ke fasilitas minyak Iran.
Maskapai penerbangan United Airlines meluncurkan program pembelian kembali saham baru sebagai bagian dari laporan kuartal ketiganya. Rencana senilai USD 1,5 miliar tersebut menandai pertama kalinya maskapai tersebut membeli kembali sahamnya sejak sebelum pandemi Covid-19.
United Airlines juga mengalahkan estimasi laba untuk kuartal tersebut, dengan melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 3,33. Namun, saham maskapai penerbangan tersebut turun sedikit dalam perdagangan yang diperpanjang.
Advertisement