Bursa Saham Asia-Pasifik Tersungkur Kamis Pagi, Apa Penyebabnya?

Pasar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Kamis setelah saham-saham AS jatuh

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Okt 2024, 08:18 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 08:18 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Kamis setelah saham-saham AS jatuh pada perdagangan semalam, dengan indeks saham Dow Jones Industrial Average mencatat hari terburuknya dalam lebih dari sebulan.

Di Asia, Korea Selatan nyaris menghindari resesi teknis dengan pertumbuhan PDB kuartal ketiga sebesar 0,1% dari kuartal sebelumnya, setelah mengalami kontraksi 0,2% di kuartal kedua. Namun, hasil ini meleset dari perkiraan Reuters yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,5%.

Dikutip dari CNBC, kamis (24/10/2024), secara tahunan, ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,5%, juga lebih lambat dari kenaikan 2% yang diperkirakan oleh para ekonom.

Indeks acuan Korea Selatan, Kospi, turun 0,32% setelah pengumuman PDB, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,91%.

Di Jepang, Nikkei 225 anjlok 0,68% pada perdagangan awal, sementara Topix kehilangan 0,82%.

S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan turun 0,25%.

Futures untuk indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di angka 20.513, yang menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 20.760,15.

 

Saham di Wall Street

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Semalam di AS, ketiga indeks utama mengalami penurunan, dengan Dow dan S&P 500 mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury.

S&P 500 kehilangan 0,92%, sementara Dow yang berisi 30 saham besar anjlok 0,96%. Nasdaq Composite turun 1,6%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya