Penjualan Matahari Sentuh Rp 9,48 Triliun hingga kuartal III 2024

Matahari terus mendedikasikan sumber daya demi meningkatkan kemampuan merchandising-nya dengan talenta baru untuk mendorong inovasi dan adaptabilitas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Nov 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi gerai Matahari (Foto: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF)
Ilustrasi gerai Matahari (Foto: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mampu membukukan penjualan Rp 9,48 triliun hingga kuartal III 2024, dengan Margin Kotor tetap stabil di 34,6%. EBITDA tercatat sebesar Rp 1,081 triliun, dan Manajemen kembali menegaskan target EBITDA sebesar Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun.

“Kami bertekad untuk terus beradaptasi dengan lanskap pelanggan dan bisnis ritel yang terus berkembang,” ujar Monish Mansukhani, CEO Matahari dalam keterangan tertulis, Minggu (3/11/2024).

“Dengan berfokus pada inovasi produk dan pengalaman berbelanja konsumen di gerai, kami berharap dapat memperkuat posisi pasar kami dan terus menjalin koneksi yang langgeng dengan berbagai lapisan pelanggan kami.” tambah dia. 

Kinerja ini mencerminkan pendekatan terarah Matahari dalam menyesuaikan strategi merchandising dan branding terhadap berubahnya tren konsumen dan penekanannya pada upaya penajaman operasional.

Beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan produk, ekspansi merek, dan optimalisasi gerai dirancang untuk memperkuat daya tarik Matahari di segmen pelanggan baru serta meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis secara jangka panjang.

Matahari terus mendedikasikan sumber daya demi meningkatkan kemampuan merchandising-nya dengan talenta baru untuk mendorong inovasi dan adaptabilitas.

Perseroan saat ini mengoptimalkan alokasi ruang untuk meningkatkan produktivitas vendor konsinyasi sembari tetap menciptakan lebih banyak peluang bagi produk-produk merek eksklusif.

Berkembangnya merek SUKO menegaskan arahan strategis ini, dengan rencana berjalan untuk memperkenalkan merek eksklusif baru dengan daya pikat fashion yang berbeda dan menyasar konsumen muda yang modern.

Riset pasar dan strategi keterlibatan konsumen yang mendalam menjadi panduan atas upaya-upaya ini, di mana Matahari memanfaatkan insights dari kanal-kanal utama seperti media sosial, Key Opinion Leaders, dan acara-acara komunitas untuk memosisikan merek-mereknya secara tepat dan menarik.

Pendekatan ini berperan dalam meningkatkan awareness serta menciptakan penawaran produk terpilih bagi para pelanggan.

Meningkatkan Pengalaman Belanja

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan identitas dan citra barunya, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto: Matahari)
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan identitas dan citra barunya, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto: Matahari)

Dengan berfokus pada penguatan jaringan gerai, Matahari melakukan penyesuaian selektif terkait portofolio gerainya. Hal ini mencakup pengembangan daftar gerai baru potensial, di samping pengurangan jumlah gerai dengan performa yang berkinerja rendah.

Saat ini, Matahari sedang memantau kinerja 20 gerai yang ada dalam watchlist dan berencana menutup 13 gerai tahun ini.

Selain itu, rencana renovasi untuk gerai-gerai strategis juga sedang berjalan, dengan diikuti kriteria metrik kinerja yang telah disempurnakan.

Melengkapi keberadaan gerai fisik, strategi omni-channel Perseroan terus mengalami perkembangan, dengan lebih dari tiga perempat vendor konsinyasi kini telah terintegrasi melalui portal pemasok Matahari, sehingga dapat memperluas variasi produk yang tersedia secara online.

Perseroan juga memperluas jangkauan marketplace-nya dengan membuka official store di beberapa kanal e-commerce terkemuka lainnya. Selain itu, platform Shop & Talk Matahari juga sedang dalam proses pembaruan yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pengalaman belanja online.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya