Sepak Terjang Wamildan Tsani Panjaitan Sebelum Diangkat Jadi Dirut Garuda Indonesia

RUPSLB PT Garuda Indoensia Tbk telah resmi menyetujui penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama yang baru. Penunjukan ini menggantikan Irfan Setiaputra, yang telah menjabat sejak Januari 2020.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Nov 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 21:00 WIB
Mantan Plt CEO Lion Air Group, Wamildan Tsani Panjaitan, resmi menggantikan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia
Garuda Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam kepemimpinannya. Wamildan Tsani Panjaitan, yang sebelumnya menjabat sebagai Plt CEO Lion Air Group, kini resmi menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Penunjukan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan baru-baru ini. Perubahan ini diharapkan dapat membawa arah baru bagi maskapai nasional ini dalam menghadapi tantangan industri penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda pada hari ini, Jumat (15/11).

RUPSLB Tahun 2024 ini secara resmi menyetujui penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru. Ia menggantikan Irfan Setiaputra yang telah menjabat sejak Januari 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Wamildan Tsani mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan manajemen dan seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

"Bapak Presiden memberikan perhatian khusus kepada Garuda Indonesia dan mengarahkan kami untuk melanjutkan proses pemulihan maskapai nasional ini agar kembali menjadi kebanggaan kita semua," ujar Wamildan.

Profil Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan

Sebelum menjabat di Garuda Indonesia, Capt. Wamildan Tsani Panjaitan adalah Acting CEO di PT Lion Air, posisi yang diembannya sejak tahun 2022. Dalam peran tersebut, ia bertanggung jawab untuk mengembangkan Lion Air menjadi maskapai dengan jaringan terluas di Indonesia serta jumlah penumpang terbanyak di Asia Tenggara.

Sebelumnya, Capt. Wamildan berkarir di PT Batik Air Indonesia sejak tahun 2013, di mana ia menjabat sebagai Director of Safety, Security, and Quality. Dalam perannya, ia fokus pada peningkatan kualitas layanan serta standar keamanan dan keselamatan di salah satu maskapai full service terbesar di Indonesia.

Selain berkarir dalam manajemen maskapai, Capt. Wamildan juga merupakan seorang pilot. Ia memulai karirnya di dunia penerbangan pada tahun 2003, saat bertugas di TNI Angkatan Udara sebagai pilot pesawat patroli Boeing 737-200 di Skadron Udara 5 Intai Strategis di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Ia juga pernah menjabat sebagai Flying Instructor di Lanud Adisucipto, Yogyakarta.

Lahir di Wamena pada tahun 1981, Capt. Wamildan menghabiskan masa kecilnya di Jayapura. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Taruna Nusantara pada tahun 1998, ia melanjutkan studi di Akademi Angkatan Udara dan lulus dari Air Force Flying School pada tahun 2003.

Capt. Wamildan juga telah mengikuti berbagai pelatihan, termasuk Aviation Medicine Course (Republic of Singapore Air Force, 2007), Instructor Course (Royal Australian Air Force, 2008), dan Squadron Officer School (US Air Force, 2011).

Sesunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia merupakan salah satu simbol kebanggaan dalam industri penerbangan nasional. Dengan armada yang modern dan pelayanan yang berkualitas, Garuda Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbang yang nyaman bagi para penumpangnya. Sebagai maskapai penerbangan bintang lima, Garuda Indonesia menawarkan berbagai rute domestik dan internasional, menghubungkan Indonesia dengan berbagai destinasi di seluruh dunia. Inovasi dalam layanan, termasuk penyediaan makanan berkualitas dan hiburan dalam penerbangan, menjadi salah satu daya tarik utama bagi penumpang. Keberlanjutan dan keselamatan juga menjadi prioritas utama Garuda Indonesia. Maskapai ini menerapkan standar keselamatan yang tinggi dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan mengoperasikan pesawat yang ramah lingkungan. Dengan berbagai penghargaan yang diraih, Garuda Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi harapan para pelanggannya. Pesawat Garuda Indonesia tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga simbol dari pelayanan terbaik di langit.

Susunan Komisaris dan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2024

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tahun 2024, telah ditetapkan susunan baru Komisaris dan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Berikut adalah rincian lengkapnya:

Susunan Komisaris

  • Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Fadjar Prasetyo
  • Komisaris: Chairal Tanjung
  • Komisaris Independen: Timur Sukirno
  • Komisaris: Glenny Kairupan

Susunan Direksi

  • Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
  • Direktur Niaga: Ade R Susardi
  • Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
  • Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
  • Direktur Human Capital & Corporate Service: Enny Kristiani

Dengan susunan baru ini, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berharap dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pelanggan, serta memperkuat posisi perusahaan di industri penerbangan.

Irfan Setiaputra Dicopot dari Dirut Garuda Indonesia, Ucapkan Salam Perpisahan Menyentuh

Komut dan Dirut Paparkan Semangat Baru Garuda Indonesia
Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), memperkenalkan diri kepada media di Jakarta pada hari Jumat, 24 Januari 2020. Dalam acara tersebut, Irfan bersama Triawan menyampaikan visi dan misi perusahaan, serta strategi yang akan diterapkan untuk meningkatkan kinerja Garuda Indonesia ke depannya. Perkenalan ini merupakan langkah penting dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan publik dan pemangku kepentingan.

Perpisahan Irfan Setiaputra dari Garuda Indonesia

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, resmi mengakhiri masa jabatannya setelah hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Kantor Pusat Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 15 November 2024. Meskipun diangkat kembali sebagai Direktur Utama pada tahun 2023, Irfan harus segera menyelesaikan tugasnya di perusahaan penerbangan nasional ini.

Dalam momen perpisahan tersebut, Irfan menyampaikan salam perpisahan melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyatakan, "Tibalah saatnya untuk menyelesaikan tugas di Garuda Indonesia. Sebuah kehormatan dapat bekerja sama dengan seluruh insan Garuda Indonesia Group, juga kehormatan bisa melayani begitu banyak penumpang dengan penuh rasa hormat. Salam sehat dan terima kasih," disertai dengan foto yang menunjukkan dirinya melambaikan tangan.

Profil Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra lahir di Jakarta pada 24 Oktober 1964. Ia memulai kariernya di dunia teknologi setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1989. Setelah lulus, Irfan segera bergabung dengan berbagai perusahaan teknologi internasional, termasuk IBM, LinkNet, dan Cisco.

Karier di Cisco

Saat menjabat sebagai Managing Director di Cisco, Irfan menunjukkan kemampuan manajerial yang luar biasa dengan meningkatkan pendapatan perusahaan dari USD 25 juta menjadi USD 125 juta dalam tujuh tahun. Prestasi ini membuktikan keahlian dan dedikasinya dalam industri teknologi. Berkat pencapaiannya, Irfan juga menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti IBM STAR of the STARS Award dan IBM Professional Achievement Award.

Dengan perjalanan karier yang inspiratif, Irfan Setiaputra telah meninggalkan jejak yang signifikan di Garuda Indonesia dan dunia teknologi. Keberhasilannya dalam memimpin dan berinovasi akan selalu dikenang oleh rekan-rekannya dan seluruh masyarakat Indonesia.

Garuda Indonesia Bakal Tambah 4 Unit Pesawat pada Akhir 2024

Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, dikenal sebagai salah satu yang terkemuka di Asia. Dengan layanan yang berkualitas tinggi dan armada modern, Garuda Indonesia menawarkan pengalaman terbang yang nyaman bagi penumpangnya. Maskapai ini menghubungkan berbagai destinasi domestik dan internasional, menjadikannya pilihan utama bagi pelancong. Garuda Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam hal keselamatan dan kenyamanan. Dengan berbagai program loyalitas, penumpang dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti akses ke lounge eksklusif dan penawaran menarik lainnya. Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keberlanjutan, Garuda Indonesia terus mengimplementasikan praktik ramah lingkungan dalam operasionalnya. Dengan fokus pada inovasi dan teknologi, maskapai ini tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan perjalanan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari pengalaman terbang yang memuaskan dan aman.

Target Penambahan Pesawat Garuda Indonesia di Tahun 2024

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan bahwa maskapai pelat merah ini menargetkan untuk menambah empat unit pesawat pada sisa tahun 2024. Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan dua tipe pesawat, yaitu narrow body dan wide body.

"Kami berharap dapat mendatangkan empat pesawat baru sebelum akhir tahun ini, sehingga dapat meningkatkan pelayanan menjelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru)," ujar Irfan dalam acara Public Expose Garuda Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring pada Senin, 11 November 2024.

Jumlah Pesawat Garuda Indonesia hingga Oktober 2024

Sampai bulan Oktober 2024, Garuda Indonesia memiliki total 96 pesawat yang siap beroperasi. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan September 2024, di mana maskapai tersebut memiliki 97 pesawat siap terbang. Total 96 pesawat ini mencakup operasional Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, menjelaskan, "Pada Oktober 2024, Garuda Indonesia memiliki 56 pesawat yang selalu siap beroperasi, sedangkan Citilink mengoperasikan 40 pesawat. Jadi, total pesawat yang siap beroperasi adalah 96 unit."

Detail Pesawat yang Beroperasi

Penurunan jumlah pesawat dari September ke Oktober disebabkan oleh satu unit pesawat jenis Airbus 330-300 yang tidak beroperasi. Pada September 2024, Garuda Indonesia memiliki 10 unit Airbus 330-300, namun pada Oktober jumlahnya berkurang menjadi sembilan unit. Sementara itu, jumlah pesawat Citilink tetap stabil di angka 40 unit.

Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 38 pesawat narrow body, yang merupakan tipe Boeing 737-800NG. Selain itu, maskapai ini juga mengoperasikan 18 pesawat wide body, yang terdiri dari:

  • 6 unit Boeing 777-300ER
  • 1 unit Airbus 330-200
  • 9 unit Airbus 330-300
  • 2 unit Airbus 330-900 Neo

Dengan penambahan pesawat yang direncanakan, Garuda Indonesia berharap dapat meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan transportasi udara yang semakin meningkat, terutama menjelang periode liburan akhir tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya