Rukun Raharja Divestasi 13% Saham RATU Lewat IPO

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan langkah strategis dengan melakukan divestasi 13% saham di anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

oleh Septian Deny diperbarui 16 Des 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 15:15 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan langkah strategis dengan melakukan divestasi 13% saham di anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan portofolio bisnis RAJA, tetapi juga membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor hulu migas Indonesia yang menjanjikan. Proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana saham RATU akan berlangsung pada tanggal 17-23 Desember 2024, dengan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025.

Djauhar Maulidi, Direktur Utama RAJA, menjelaskan bahwa sektor hulu migas membutuhkan investasi besar untuk eksplorasi dan pengembangan. Melalui IPO ini, kedepannya RATU akan memiliki lebih banyak opsi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di sektor hulu minyak dan gas.

Sebagai perusahaan publik, RATU juga akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan mitra bisnis. IPO ini bertujuan untuk memperluas basis pemegang saham RATU dengan menarik investor ritel dan institusi. IPO diharapkan akan menjadi langkah awal bagi RATU untuk menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor hulu minyak dan gas, dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak dan gas di Indonesia.

Saat ini, RATU memiliki portofolio investasi di dua blok strategis, yaitu Cepu di Jawa Timur (dioperatori oleh ExxonMobil) dan Jabung di Jambi (dioperatori oleh Petrochina). Kedua blok ini memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang signifikan, didukung oleh proyek-proyek eksplorasi dan produksi yang telah berjalan dengan baik. Melalui partisipasi dalam kedua blok ini, RATU memperoleh aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

 

 

Divestasi saham RATU

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Divestasi saham RATU merupakan langkah strategis dalam transformasi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) untuk menjadi perusahaan energi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Dana hasil divestasi akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek di sektor midstream, downstream, serta energi berkelanjutan yang tengah dikerjakan oleh RAJA.

Dengan portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, RAJA dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi yang terus berkembang. Langkah ini juga mencerminkan komitmen RAJA dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dengan permintaan energi yang terus meningkat dan peluang besar di sektor hulu migas Indonesia, IPO RATU hadir sebagai peluang investasi strategis bagi para pemegang saham baru untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri ini.

RAJA optimis bahwa langkah ini akan mendukung pengembangan lebih lanjut dari RATU, sekaligus memperkuat posisi RAJA sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya