TRON Sebut Potensi Bisnis Teknologi di Kendaraan Listrik Masih Besar

Direktur Utama Teknologi Karya Digital Nusa, David Santoso menuturkan, semua kendaraan energi terbarukan baik untuk keperluan logistik dan penumpang mempunyai konten teknologi yang tinggi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Jan 2025, 15:56 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 15:56 WIB
TRON Sebut Potensi Bisnis Teknologi di Kendaraan Listrik Masih Besar
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) melihat potensi bisnis di sektor kendaraan berbasis listrik masih besar terutama dari sisi pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh Perseroan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) melihat potensi bisnis di sektor kendaraan berbasis listrik masih besar terutama dari sisi pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh Perseroan.

Direktur Utama Teknologi Karya Digital Nusa, David Santoso menuturkan, semua kendaraan energi terbarukan baik untuk keperluan logistik dan penumpang mempunyai konten teknologi yang tinggi. 

"Kami akan memainkan peran kami sebagai salah satu pionir di industri transportasi yang mempunyai kemampuan baik dari sisi pengalaman operasional dan akses terhadap teknologi untuk bisa menghasilkan pendapatan bagi perseroan,” kata David dalam keterangan, dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (7/1/2025). 

David menambahkan dalam menghadapi sejumlah tantangan sektor teknologi dan transportasi, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi salah satunya adalah penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning. 

David juga menuturkan secara eksternal Perseroan akan melakukan ekspansi bisnis dengan merambah sektor-sektor lain seperti industri pertambangan dan sektor lain yang masih belum digarap oleh perseroan.

"Kami melihat market untuk solusi yang kami tawarkan ini masih tinggi,” jelasnya. 

Adapun selain berkolaborasi dengan program-program prioritas pemerintah, David menyebut perusahaan juga akan melakukan pengembangan di sektor-sektor swasta untuk menjangkau lebih banyak klien. 

Perseroan sebelumnya mengumumkan kerja sama strategis dengan Cudo Communication, perusahaan teknologi asal Korea Selatan, untuk meningkatkan pengawasan kendaraan listrik (EV) di Indonesia dan mempercepat pengembangan solusi smart city.

Kolaborasi ini mencakup penggunaan perangkat canggih seperti point to zoom camera dengan teknologi face recognition dan sensor pengemudi, serta integrasi dengan platform Intelligent Traffic Control System (ITCS) dan perangkat TAMFleet milik TRON.

 

Teknologi Karya Digital Nusa Incar Pendapatan Rp 1 Triliun pada 2027

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya,  PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Usai menjadi perusahaan publik, perseroan mengincar pendapatan mencapai Rp 1 triliun pada 2027.

Direktur PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, Rudy Budiman Setiawan mengatakan, target tersebut merujuk pada potensi pasar perseroan yang masih memiliki peluang besar di masa mendatang.

"Sangat menarik adalah dari proyeksi beberapa tahun ke depan karena market kita baru mencapai 5 persen. Sehingga untuk ke depannya revenue maupun net profit peningkatannya luar biasa. Di 2023 kami targetkan (revenue) Rp 243 miliar dan mencapai Rp 1 triliun pada 2027," beber Rudy dalam paparan Public Expose Penawaran Umum Saham Perdana PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Adapun dari sisi profitabilitas untuk tahun ini ditargetkan mencapai RP 53,18 miliar. Kemudian pada 2024, perseroan mengincar pendapatan Rp 470,83 miliar dan laba Rp 104,33 miliar.

Pada 2025, perkiraan pendapatan mencapai Rp 595,46 miliar dengan laba Rp 132,91 miliar. Tahun berikutnya, pendapatan diperkirakan mencapai Rp 804,49 miliar dan laba RP 181,56 miliar. Lalu pada 2027, perseroan memproyeksikan pendapatan mencapai Rp 1 triliun dengan laba sebesar Rp 231,67 miliar.

 

Kinerja Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Secara historis, Rudy menjabarkan kinerja perseroan tumbuh solid bahkan saat terjadi pandemi Covid-19. Sebagai gambaran, pada Juli 2021, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 18,21 miliar, kemudian mengalami pertumbuhan 187,78 persen hingga Juli 2022 menjadi Rp 52,41 miliar.

Dari raihan itu, laba per Juli 2022 tercatat sebesar Rp 5,46 miliar, naik 36 persen dibandingkan Juli 2021 sebesar Rp 4 miliar.

"Revenue kami ada peningkatan pesat meski dalam posisi pandemi COVID-19 karena ada pergeseran dari masyarakat mengarah ke teknologi IT. Jadi dampaknya luar biasa bagi perusahaan," imbuh Rudy.

Adapun sampai dengan November 2022, pendapatan perseroan mencapai Rp 84,04 miliar, melesat 216 persen dari November 2021 Rp 26,59 miliar. Sedangkan laba bersih Rp 13,40 miliar dari November sebelumnya Rp 4,50 miliar. Aset tercatat Rp 83,37 miliar dari Desember 2020 Rp 30,97 miliar, dengan ekuitas Rp 60,18 miliar dari Desember 2020 Rp 19,17 miliar.

 

Mengintip Prospek Teknologi Karya Digital Nusa di Tengah Tren Smart City

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk dinilai memiliki prospek cerah, mengingat potensi penetrasi yang masih besar. Sebagai gambaran, perseroan merupakan perusahaan penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT) utamanya untuk transportasi.

Penetrasi perseroan sendiri saat ini masih sebesar 5 persen, sehingga potensinya masih ada 95 persen yang bisa digarap.

"Di sisi lain, pemerintah sedang menggalakkan  konsep dan satu skema untuk integrasi antar moda transportasi yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan termasuk beberapa pemerintah Provinsi dan kabupaten/Kota, apalagi di Ibu KOta Negara (IKN) Nusantara," kata Komisaris Utama PT Teknologi Karya Digital Nusa, Budi Setiyadi dalam Public Expose Penawaran Umum Saham Perdana PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Integrasi moda transportasi berbasis IT itu dalam rangka mewujudkan konsep kota cerdas atau smart city yang didukung smart mobility.

Untuk itu, perseroan sudah menyiapkan beberapa model aplikasi. Diharapkan, ke depan Indonesia tidak akan tertinggal jauh dibandingkan dengan beberapa negara lain dalam rangka membangun satu model perkotaan yang efektif, efisien dan  mengedepankan penggunaan transportasi publik.

"Perseroan nantinya akan konsen untuk membangun atau menjadi mitra pemerintah dalam rangka untuk mewujudkan satu model transportasi yang efektif dan efisien sekaligus berikan manfaat besar bagi Indonesia dan dunia," imbuh Budi.

Potensi Kebutuhan Sektor Transportasi

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, David Santoso mengatakan, kebutuhan di sektor transportasi publik pada kota-kota besar di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar bagi perseroan untuk dapat memberikan solusi layanan ITS.

Perseroan sebagai yang pertama mengimplementasikan secara menyeluruh ekosistem transportasi cerdas di Indonesia dan pioneer dalam menerapkan sistem tiket berbasis akun (Account Based Ticketing/ABT) untuk menjembatani kesenjangan inovasi tiket transportasi saat ini di Indonesia dan masa depan.

"Peluang yang tinggi di beberapa pasar akan menciptakan peningkatan yang signifikan bagi perkembangan perusahaan. TKDN menunjukkan beberapa penggerak pendapatan yang akan menjadi sorotan utama bagi pertumbuhan perusahaan. Perseroan targetkan aktivasi 1.500 Armada baru untuk IoT dan rata-rata pertumbuhan tahunan 30 persen hingga 2025,” papar David.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya