Gajah Tunggal Cairkan Kredit Sindikasi Rp 4,4 Triliun

PT Gajah Tunggal Tbk telah memakai fasilitas kredit baru senilai Rp 4,4 triliun. Fasilitas kredit itu meliputi dua tranche dengan tenor masing-masing delapan dan sembilan tahun.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 08:00 WIB
Gajah Tunggal Cairkan Kredit Sindikasi Rp 4,4 Triliun
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencairkan fasilitas kredit pada Jumat, 10 Januari 2025. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak valuta asing. (ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencairkan fasilitas kredit pada Jumat, 10 Januari 2025. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak valuta asing.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (15/1/2025), PT Gajah Tunggal Tbk telah memakai fasilitas kredit baru senilai Rp 4,4 triliun. Fasilitas kredit itu meliputi dua tranche dengan tenor masing-masing delapan dan sembilan tahun.

Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari sindikasi bank yang terdiri dari Bank Central Asia (BCA), PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT KEB Hana Indonesia dan PT Bank Oke Indonesia Tbk sebesar Rp 4,4 triliun.

Adapun berdasarkan perjanjian kredit sindikasi pada 14 November 2024 di mana BCA juga berperan sebagai original mandated lead arranger dan bookrunner, serta agen fasilitas dan agen jaminan dari bank yang membiayai.

Tranche dua terdiri dari fasilitas sebesar Rp 2,8 triliun sudah dipergukana seluruhnya oleh Perseroan untuk melunasi lebih awal seluruh jumlah terhutang berdasarkan Senior Secured Notes yang diterbitkan pada 23 Juni 2021 dengan Deutsche Bank Hongkong sebagai wali amanat dengan jumlah pokok USD 175 juta. Secured notes tersebut jatuh tempo pada 2026.

"Pelunasan lebih awal atas senior secured notes dijadwalkan pada 16 Januari 2025,” tulis Direktur Gajah Tunggal Kisyuwono.

Ia menyebutkan, dengan pencairan fasilitas kredit baru diharapkan dapat berdampak positif terhadap keuntungan Perseroan dengan meredam gejolak valuta asing. Hal ini mengingat fasilitas kredit baru selurunya dalam mata uang rupiah dan tingkat bunga lebih rendah.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Januari 2025, harga saham GJTL naik 1,85 persen ke posisi Rp 1.100 per saham. Harga saham GJTL berada di level tertinggi Rp 1.150 dan level terendah Rp 1.075. Kapitalisasi pasar Perseroan mencapai Rp 3,83 triliun.

Gajah Tunggal Raih Kredit Sindikasi Rp 4,4 Triliun

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memperoleh fasilitas kredit sindikasi Rp 4,4 triliun. Fasilitas tersebut diperoleh dari sindikasi bank yang terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank KEB Hana Indonesia dan PT Bank Oke Indonesia Tbk.

Pada 14 November 2024, Gajah Tunggal telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit baru, di mana fasilitas tersebut meliputi dua tranche dengan tenor masing-masing selama delapan dan sembilan tahun.

Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi tersebut, BCA juga berperan sebagai original mandated lead arranger dan bookrunner, serta agen fasilitas dan agen jaminan dari para Bank yang membiayai.

"Fasilitas kredit baru akan dipergunakan perseroan untuk melunasi seluruh jumlah terutang berdasarkan senior secured notes yang diterbitkan pada tanggal 23 Juni 2021 dengan Deutsche Bank Hongkong sebagai Wali Amanat, dengan jumlah pokok USD 175 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2026," kata Direktur Keuangan Gajah Tunggal Tbk, Kisyuwono dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (18/11/2024).

Selain itu, fasilitas kredit sindikasi akan digunakan untuk membiayai sebagian dari project ekspansi fasilitas produksi ban TBR menjadi 5.000 pcs per hari.

Fasilitas kredit baru diharapkan mempunyai dampak positif jangka panjang terhadap kinerja keuangan Perseroan dengan mengurangi eksposur valuta asing Perseroan yang akan berpengaruh pada laba rugi Perseroan. Hal itu mengingat fasilitas kredit baru seluruhnya dalam mata uang Rupiah dan peningkatan kapasitas produksi TBR Perseroan diharapkan dapat mendukung penjualan Perseroan secara berkelanjutan.

 

Tebar Dividen

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 174,22 miliar. Pembagian dividen tunai tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (2/7/2024), pembagian dividen Gajah Tunggal itu setara Rp 50 per saham. 

Perseroan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 berdasarkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,18 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 6,11 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 8,35 triliun.

Jadwal Pembagian Dividen

Berikut jadwal pembagian dividen untuk tahun buku 2023:

Tanggal efektif pada 26 Juni 2024

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 4 Juli 2024

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 5 Juli 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 8 Juli 2024

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 9 Juli 2024

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 8 Juli 2024 waktu 16.00

Tanggal pembayaran dividen pada 26 Juli 2024 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya