Liputan6.com, Jakarta Poh Group Pte. Ltd. memutuskan untuk mengambil alih saham PT Nine Stars Futures Tbk (NINE) melalui skema akuisisi, alih-alih melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Singapura.
Poh Group menegaskan bahwa langkah akuisisi saham NINE adalah strategi bisnis yang lebih menguntungkan dibandingkan IPO di Singapura. Selain karena potensi sumber daya mineral yang lebih besar di Indonesia, keputusan ini juga mendukung rencana Poh Group untuk memperluas bisnis pertambangan dan investasi hilir batu bara di Tanah Air.
Baca Juga
Sebelum pengambilalihan saham NINE oleh Poh Group Pte. Ltd., Perseroan akan melakukan akuisisi Poh Resources Pte. Ltd. melalui PMHMETD II. Namun, laporan keuangan Poh Resources Pte. Ltd. hingga saat ini belum dapat disajikan karena masih dalam proses restrukturisasi kepemilikan aset pertambangan di Singapura, Mongolia, dan Kamboja.
Advertisement
Struktur Kepemilikan dan Akuisisi Tambang
Tian Poh Resources Ltd, yang sebelumnya tercatat di Bursa Efek Australia (ASX), memiliki aset pertambangan di Mongolia. Perusahaan ini kini menjadi perusahaan publik tidak terdaftar dengan lebih dari 200 pemegang saham non-relasi, sementara Poh Resources Pte. Ltd. adalah entitas yang sepenuhnya dimiliki oleh Mr. Poh Kay Ping.
“Saat ini asset-aset tersebut sedang dalam tahapan restrukturisasi kepemilikan untuk dapat disuntikkan ke NINE dengan tetap memenuhi persyaratan pencatatan BEI. Oleh karenanya saat ini, laporan keuangan belum dapat diberikan. Laporan keuangan Poh Resources Pte. Ltd. akan diserahkan dalam rangka persetujuan PMHMETD II,” jelas Direktur Utama PT Techno9 Indonesia Tbk, Nuzwan Gufron dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Jumat (14/2/2025).
Poh Group juga menegaskan bahwa tidak ada anak perusahaan atau afiliasi mereka yang tercatat di SGX. Meskipun Mr. Poh Kay Ping memiliki pengalaman dalam IPO perusahaan keluarganya, Poh Tiong Choon Logistics Ltd., di SGX pada 1999, perusahaan tersebut telah diprivatisasi pada 2017.
Dukungan Pendanaan dari AOF
Dalam aksi korporasi ini, Advance Opportunities Fund (AOF) bertindak sebagai standby buyer untuk PMHMETD I. Meski ada pertanyaan mengenai rekam jejak Mr. Tan Choon Wee, yang merupakan Ultimate Beneficial Owner (UBO) dari AOF, Perseroan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi dalam proses pengambilalihan.
“Kami sangat yakin dengan komitmen AOF sebagai standby buyer PMHMETD I. AOF juga berkomitmen untuk memenuhi segala ketentuan yang berlaku di Indonesia,” tegas pihak Perseroan.
Pendanaan PMHMETD I akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka persiapan transaksi, termasuk pembayaran konsultan hukum dan keuangan untuk audit aset pertambangan Poh Resources Pte. Ltd. yang berlokasi di berbagai negara.
Advertisement
Delisting Tian Poh Resources Ltd. dari ASX
Tian Poh Resources Ltd. sebelumnya terdaftar di ASX selama lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya dikeluarkan dari bursa. Keputusan delisting diambil karena bursa Australia tidak lagi sejalan dengan visi Tian Poh Resources Ltd ke depan. Oleh karena itu, Mr. Poh Kay Ping memilih untuk delisting dan fokus ke strategi yang lebih sesuai.
Perseroan mencatat bahwa Tian Poh Resources Ltd. tidak memiliki kewajiban yang masih harus dipenuhi kepada ASX atau otoritas pasar modal Australia, serta tidak pernah menerima sanksi dari regulator setempat.
