Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk (PPRO) berhasil mendapat dukungan mayoritas kreditur atas skema restrukturisasi yang diajukan dalam rapat pemungutan suara proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada Senin, 17 Februari 2025.
Dalam rapat tersebut, hasil voting menyatakan 90% dari jumlah kreditur konkuren dan 100% dari jumlah kreditur separatis (perbankan) telah menyetujui skema restrukturisasi.
Baca Juga
Hasil voting tersebut juga telah disahkan melalui putusan homologasi oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Momentum ini merupakan titik balik bagi PPRO untuk memperkuat strategi bisnis, memastikan keberlanjutan operasional, dan pemulihan kinerja perusahaan.
Advertisement
PPRO meyakini proses PKPU ini memberikan kepastian hukum bagi seluruh kreditur untuk mendapatkan pembayaran. Di samping itu, juga memberikan kepastian hukum bagi PPRO dalam menjalankan bisnisnya dan dapat kembali fokus pada optimalisasi aset, efisiensi operasional, dan strategi pertumbuhan jangka panjang.
Direktur Utama PPRO, Andek Prabowo, menyampaikan bahwa keputusan ini menandai berakhirnya PKPU dan mengembalikan PPRO ke kondisi operasional normal.
"Homologasi ini merupakan hasil dari komitmen kuat manajemen dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Dengan putusan ini, ke depannya kami dapat fokus pada evaluasi dan perbaikan strategis guna memperkuat daya saing perusahaan. Hal ini merupakan langkah awal bagi pemulihan kinerja PPRO,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (20/2/2025).
PPRO menegaskan seluruh kegiatan usaha dan operasional tetap berjalan normal sebagaimana mestinya. Manajemen berkomitmen untuk menjalankan strategi restrukturisasi yang telah dirancang guna memperkuat fundamental bisnis perusahaan.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan positif dari seluruh kreditur sehingga PPRO dapat melewati proses PKPU dengan kondusif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami optimis PPRO dapat kembali mengukir prestasi dan memberikan kontribusi positif bagi sektor properti di Indonesia,” tambah Andek.
Ke depan, PPRO optimistis untuk dapat terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan bisnisnya, dengan fokus pada pertumbuhan keberlanjutan serta peningkatan nilai bagi para pemegang saham dan mitra bisnis PPRO.
BEI Gembok Perdagangan Saham PPRO, Ini Alasannya
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT PP Properti Tbk (PPRO) pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Melansir keterbukaan informasi BEI, suspensi saham PPRO dilakukan Berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-5403/DIR/1024 tanggal 11 Oktober 2024 perihal Penundaan Pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap IV Tahun 2022 Seri B Ke-11 (PPRO02BCN4).
Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, maka Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT PP Properti Tbk di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi I Call Auction Perdagangan Efek tanggal 15 Oktober 2024, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
Adapun BEI meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Advertisement
Apartemen PP Properti Louvin Jatinangor Ditargetkan Sold Out Akhir 2024
Sebelumnya, PT PP Properti Tbk (PPRO) melalui proyek Louvin Apartment berhasil memasarkan 755 unit hingga akhir Juli 2024. Capaian itu setara 91,40% dari total 826 unit yang telah dipasarkan oleh PPRO. Didukung oleh optimisme tinggi, pemasaran Apartemen Louvin Jatinangor diproyeksikan akan terjual habis pada akhir Desember 2024.
Sampai dengan saat ini, PPRO telah melakukan serah terima unit sebesar 67,77% atau sejumlah 560 unit apartemen kepada para pembeli apartemen.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Andek Prabowo mengatakan keberhasilan serah terima yang dilakukan sesuai target ini merupakan bukti nyata komitmen PPRO dalam menghadirkan student residence yang nyaman bagi para mahasiswa dan para penghuni lainnya.
"Pencapaian 560 unit yang telah diserahterimakan ini menunjukkan tingginya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap produk PPRO, terutama dalam memenuhi kebutuhan student residence yang saat ini menjadi primadona, baik bagi para mahasiswa dari kampus sekitar maupun yang ingin berinvestasi untuk disewakan kembali," ujar Andek dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (20/8/2024).
Seiring dengan misi perusahaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi, PPRO berkomitmen untuk memberikan produk hunian terbaik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Apartemen Louvin Jatinangor merupakan wujud nyata dari komitmen ini, menawarkan hunian yang lebih dari sekadar tempat tinggal, tetapi juga mendukung gaya hidup aktif dan modern para penghuninya.
Terletak di jantung kawasan pendidikan Bandung Timur, tepatnya di Jatinangor, Apartemen Louvin merupakan salah satu produk student residence yang dimiliki oleh PPRO. Apartemen tersebut dikelilingi oleh empat universitas terbesar di Indonesia seperti IPDN, ITB, IKOPIN dan UNPAD yang memiliki lebih dari 62.000 mahasiswa.
