Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan membeli kembali atau buyback saham mulai 21 Maret-2 Mei 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (25/3/2025), PT Medikaloka Hermina Tbk siapkan Rp 100 miliar untuk buyback maksimal 95.000.000 saham. Perseroan menyatakan, harga buyback saham maksimal Rp 1.680 per saham.
Baca Juga
"Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan jasa dari perusahaan perantara pedagang efek,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Selain itu, Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk melaksanakan buyback saham sehingga Perseroan menilai pelaksanaan buyback tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Perseroan.
“Pelaksanaan rencana pembelian kembali saham tidak berdampak terhadap pendapatan Perseroan, namun dengan adanya perubahan pada jumlah saham yang beredar maka rencana pembelian kembali saham berdampak secara tidak signifikan terhadap laba per saham Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Perseroan menyatakan pembelian kembali saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, buyback saham juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.
Pada perdagangan saham Selasa, 25 Maret 2025 sesi pertama, saham HEAL melonjak 2,46 persen ke posisi Rp 1.040 per saham. Harga saham HEAL dibuka stagnan di posisi Rp 1.015 per saham. Saham HEAL berada di level tertinggi Rp 1.050 dan level terendah Rp 1.015 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.522 kali dengan volume perdagangan 240.707 saham. Nilai transaksi Rp 24,9 miliar.
Kinerja Semester I 2024
Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mengumumkan kinerja semester I yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/7/2024), perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 343,16 miliar. Laba itu naik 69,59 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 202,34 miliar.
Pertumbuhan laba Medikaloka Hermina pada paruh pertama tahun ini sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 24,25 persen menjadi Rp 3,34 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan bersih Rp 2,69 triliun.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 naik menjadi Rp 2,06 triliun dari Rp 1,73 triliun pada semester I 2023. Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik yakni menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 962,99 miliar pada semester I tahun lalu.
Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban usaha Rp 673,52 miliar, dan penghasilan lain-lain Rp 4,2 miliar. Bersamaan dengan itu, biaya keuangan dan administrasi bank tercatat sebesar Rp 75,39 miliar dan penghasilan keuangan Rp 15,65 miliar.
Laba
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba 343,16 miliar. Laba tersebut naik 69,59 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 202,34 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan paruh pertama tahun ini naik menjadi Rp 9,88 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 8,8 triliun.
Liabilitas hingga Juni 2024 naik menjadi Rp 4,23 triliun dari Rp 3,6 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2024 naik menjadi Rp 5,65 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 5,2 triliun.
Advertisement
Medikaloka Hermina Bakal Bangun RS di IKN, Ditargetkan Beroperasi Agustus 2024
Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau Rumah Sakit (RS) Hermina akan membangun rumah sakit bertaraf internasional di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Rumah sakit ini ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2024.
“Di saat banyak investor bersikap menunggu untuk berinvestasi di IKN, kami Hermina tengah siap membangun suatu rumah sakit yang pasti diperlukan oleh masyarakat yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Negara di IKN,” kata Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (21/06/2023).
Pembangunan rumah sakit ini merupakan hasil kerja sama antara PT Medikaloka Hermina Tbk dengan PT Bina Karya (Persero) yang oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Otorita (BUO).
Sehingga saat ini PT Bina Karya dapat berperan sebagai master developer dan menjalankan fungsi serta tugasnya dalam hal aspek komersial dan B2B dengan investor yang berminat untuk investasi di IKN.
Menurut ia, Hermina akan membangun rumah sakit yang menyediakan unggulan pelayanan untuk ibu dan anak, jantung, stroke, pelayanan gawat darurat, dan ICU.
Dia bilang, pihaknya juga siap menjadikan RS dengan pelayanan bertaraf Internasional, pelayanan yang cepat dan akurat mengutamakan keamanan pasien dengan didukung digitalisasi RS electronic medical record, bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan, green building dengan 200 tempat tidur dengan menyiapkan ruangan untuk pelayanan VIP, pasien BPJS dan non-BPJS.Ia berharap pembangunan rumah sakit dapat segera dimulai agar dapat beroperasi pada Agustus 2024.
"Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin ground breaking pada Agustus 2023,” kata dia.
