Anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membeli saham PT Tarabatuh Manunggal sebesar Rp 65 miliar pada 2 Desember 2013 lalu.
Pembelian saham ini dilakukan oleh PT Mandiri Sejahtera Sentra dan PT Pionirbeton Industri, yang merupakan anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Kepemilikan saham perseroan secara tidak langsung di dua anak usaha itu dengan kepemilikan saham 99,99%. PT Tarabatuh Manunggal adalah sebuah perseroan yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan bergerak di bidang usaha agregat. Tujuan transaksi ini untuk menunjang kegiatan usaha beton siap pakai.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/12/2013), transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material mengacu kepada nilai ekuitas perseroan sebesar Rp 19,4 triliun untuk laporan keuangan tahunan Perseroan tahun buku 2012.
Sebelumnya, perseroan memang ingin memperkuat bisnis beton siap pakai. Hal itu dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan beton siap-pakai untuk pembangunan gedung bertingkat dan perumahan di Jakarta dan Jawa Barat.
Adapun penjualan beton siap pakai perseroan naik 44,8% menjadi 3,5 juta metrik meter kubik pada 2012 dari tahun sebelumnya 2,4 juta metrik meter kubik.
Perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 3,6 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,36 triliun.
Pendapatan bersih perseroan naik menjadi Rp 13,34 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,37 triliun. (Ahm)
Pembelian saham ini dilakukan oleh PT Mandiri Sejahtera Sentra dan PT Pionirbeton Industri, yang merupakan anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Kepemilikan saham perseroan secara tidak langsung di dua anak usaha itu dengan kepemilikan saham 99,99%. PT Tarabatuh Manunggal adalah sebuah perseroan yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan bergerak di bidang usaha agregat. Tujuan transaksi ini untuk menunjang kegiatan usaha beton siap pakai.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/12/2013), transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material mengacu kepada nilai ekuitas perseroan sebesar Rp 19,4 triliun untuk laporan keuangan tahunan Perseroan tahun buku 2012.
Sebelumnya, perseroan memang ingin memperkuat bisnis beton siap pakai. Hal itu dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan beton siap-pakai untuk pembangunan gedung bertingkat dan perumahan di Jakarta dan Jawa Barat.
Adapun penjualan beton siap pakai perseroan naik 44,8% menjadi 3,5 juta metrik meter kubik pada 2012 dari tahun sebelumnya 2,4 juta metrik meter kubik.
Perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 3,6 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,36 triliun.
Pendapatan bersih perseroan naik menjadi Rp 13,34 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,37 triliun. (Ahm)