Siap-siap 1 Lot Saham Berubah pada 6 Januari 2014

Perubahan lot saham dari satu lot berisi 500 lembar menjadi 100 lembar diharapkan dapat memotivasi investor ritel bertransaksi saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Des 2013, 14:41 WIB
Diterbitkan 23 Des 2013, 14:41 WIB
saham-blok-masela-131017b.jpg
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perubahan satuan perdagangan saham (lot size) dan fraksi harga saham yang akan berlaku efektif pada 6 Januari 2014.

Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (23/12/2013), perubahan satuan perdagangan saham itu dari 1 lot yang berisi 500 lembar menjadi 100 lembar. Sebelumnya maksimum volume order di pasar reguler dan pasar tunai yang semula 10 ribu lot menjadi 50 ribu lot.

Selain itu, bursa juga melakukan perubahan fraksi harga saham. Fraksi harga saham yaitu besaran perubahan harga yang diperbolehkan dalam transaksi jual beli saham. Fraksi ini merupakan salah satu persyaratan perdagangan saham yang diatur oleh BEI. Untuk jenjang harga saham yang berbeda, BEI mengenai fraksi harga yang berbeda.

Perubahan fraksi harga antara lain kelompok harga saham kurang dari Rp 500 mengalami fraksi harga Rp1 dengan maksimum perubahan Rp 20.  Lalu harga saham Rp 500 hingga kurang dari Rp 5.000 maka fraksi harga sahamnya Rp 5 dengan maksimum perubahan Rp 100. Sementara itu, harga saham, lebih dari Rp 5.000 maka fraksi harganya Rp 25 dengan maksimum perubahan Rp 500.

Rencana perubahan lot saham dan fraksi harga memang sudah didengungkan sejak 2012 lalu. Realisasi perubahan lot dan fraksi harga saham dapat dilakukan pada 2014. Langkah otoritas bursa ini untuk membuat pasar modal semakin terjangkau oleh masyarakat khususnya investor ritel.

Menurut Direktur Perdagangan BEI, Samsul Hidayat, persiapan operasional anggota bursa untuk melakukan perubahan lot saham dan fraksi harga sudah cukup baik. Otoritas bursa juga dikabarkan telah melakukan percobaan sistem untuk rencana itu.

Sementara itu, Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid mencontohkan mengenai perubahan fraksi harga saham. Ia mencontohkan, bila suatu saham harganya Rp 50 maka kalau tiap naik karena Rp 1, berarti naiknya menjadi Rp 51, Rp 52 dengan batas maksimal Rp 50+Rp 20 jadi Rp 70.

Adapun perubahan lot saham dan fraksi harga menunjuk Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor-Kep 0071/BEI/11-2013 pada 8 November 2013 perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi Harga.

Keuntungan Perubahan Lot Saham

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menuturkan, perubahan lot dari 1 lot yang dahulu 500 lembar menjadi 100 lembar akan memampukan para investor yang memiliki keterbatasan dana untuk membeli saham-saham yang memiliki besar.

Alfred mencontohkan, ketika sebelum perubahan lot, investor yang ingin membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk  (UNVR)  seharga Rp 26.000 harus menyediakan dana minimal Rp 13 juta. Hal itu karena minimal pembelian 1 lot (500 lembar). Dengan adanya perubahan maka investor cukup menyediakan dana Rp 2,6 juta untuk memiliki 1 lot (100 lembar).

"Dampak perubahan lot akan sangat dirasakan bagi saham-saham yang saat ini memiliki harga saham yang besar," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Senin (23/12/2013).

Selain itu, menurut Alfred, perubahan fraksi harga juga akan mendorong peningkatan likuiditas. Hal itu karena dengan adanya perubahan fraksi maka  akan terjadi penurunan immediacy ( biaya transaksi dalam jumlah dan tingkat harga tertentu dengan segera) dan penurunan widht (lebar spread yang terjadi di pasar).

Menurut Alfred, langkah otoritas bursa untuk mengubah lot saham berdampak positif bagi investor kecil atau ritel yang memiliki modal terbatas. Investor itu dapat memiliki peluang untuk mendapatkan saham-saham unggulan dalam portfolio.

Namun, menurut Alfred, bagi investor lainnya, perubahan lot dan fraksi harga saham tidak memberikan perubahan signifikan. Investor itu malah harus menyesuaikan dengan aturan lot dan fraksi harga baru.

Selain itu, perubahan lot dan fraksi harga saham dapat meningkatkan transaksi saham tetapi tidak terlalu signifikan. Alfred melihat, saat ini jumlah investor ritel masih sangat kecil. Memang kebijakan baru ini lebih memotivasi investor ritel.

Berdasarkan data KSEI, jumlah sub account di KSEI mencapai 405.869 pada November 2013. Angka ini mengalami kenaikan 49.567 sub account dari November 2012 sebesar 356.302.  Rata-rata nilai transaksi harian pada 2013 sekitar Rp 6,2 triliun. (Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya