Liputan6.com, Jakarta Dari banyak band di Tanah Air, Pee Wee Gaskins termasuk salah satu band yang memiliki haters cukup banyak. Para haters itu bukan hanya menyuarakan kebencian lewat sosial media, tapi juga turun langsung dan membuat kericuhan saban kali Pee Wee Gaskins mentas.
Bahkan, di beberapa penampilan Pee Wee Gaskins, para hater nyaris membuat kerusuhan. Misalnya, ada yang melempar botol air minum hingga batu ke atas panggung. Ataupun berkelahi dengan kubu penggemar. Saking kesalnya, sang bassis sekaligus vokalis, Dochi Sadega, pun curhat soal fenomena haters yang menerpa bandnya tersebut.
"Haters di Pee Wee Gaskins itu sangat loyal ya, mereka membenci kami dan juga sukarela melakukannya," kata Dochi saat jadi pembicara di sebuah seminar di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).
Diceritakan Dochi, para haters justru awalnya penggemar Pee Wee Gaskins saat band itu masih berada di jalur indie. Ketika Pee Wee Gaskins masuk major label, para fans tadi pun kecewa dan membenci Dochi Cs.
"Waktu itu kami berpikiran masuk label agar bisa meraih penggemar lebih banyak lagi. Karena sebelumnya fans kami hanya sedikit meskipun loyal. Ternyata ini bikin mereka kecewa dan membenci kami," tutur Dochi.
Parahnya, hater juga menyebarkan isu-isu yang membuat nama Pee Wee Gaskins tercoreng. Salah satunya saat Dochi, Sansan, Ayi, Omo dan Aldy mau perform di Surabaya beberapa waktu lalu.
"Beberapa hari sebelum manggung, mereka sebarin isu kalau Pee Wee Gaskins pernah bakar bendera Persebaya. Ya hasilnya manajer kami babak belur dipukuli bonek," kenang Dochi.Â