Hrithik Roshan Dibikin Marah Lagi Soal Duit untuk Mantan Istri

Liputan6.com, Jakarta Hrithik Roshan kembali dibuat murka oleh komentar banyak orang di media masa. Hrithik dibuat marah gara-gara pernyataanya soal ia tak lagi memberi tunjangan kepada mantan istri, Sussanne Khan. Gara-gara itu, aktor 40 tahun ini dicela di media sosial.

Ini bukan kali pertama Hrithik dibuat marah soal uang tunjangan. Sebelumnya, bintang film Krrish ini juga dibuat marah gara-gara media memberitakan bahwa Sussane meminta uang tunjangan kepada Hrithik sebesar 4 miliar rupee. 

"Saya jijik dengan semua berita soal uang tunjangan, ini berita omong kosong yang dimanipulasi. Ketika orang berpisah, mereka tidak berhenti menjadi keluarga. Ketika seorang pria terlalu kuat untuk dipengaruhi atau diserang, mereka menargetkan keluarga sebagai gantinya. Tidak ada yang berani menyerang keluarga saya seperti ini," kata Hrithik, seperti dikutip Bollywoodlife.

Soal ia tak lagi memberi uang kepada Sussanne, putra aktor senior Bollywood Rakesh Roshan ini punya alasan sendiri. Menurut Hrithik, Sussanne adalah tipe wanita yang mandiri dan ia memiliki uang dari bisnis yang dijalaninya.

"Sussanne adalah seorang wanita yang independen yang bekerja dan menjadi pemimpin di perusahaannya sendiri. Hubungan kami tidak pernah dan tidak akan pernah bermasalah karena uang! Beraninya orang menyerang identitas dan karakter seseorang dan kemudian mengubahnya menjadi lelucon yang tak terduga dan benar-benar menjijikkan!," kata Hrithik geram.

"Sangat menyedihkan bahwa saya harus mengeluarkan pernyataan seperti ini, tapi kadang-kadang kebenaran harus dilakukan untuk melenyapkan kebohongan. Malu pada kalian semua yang menulis tentang hal ini dan malu pada semua orang yang telah melakukannya."

Hrithik Roshan dan Sussanne Khan mengejutkan publik pada 14 Desember 2013 ketika mereka mengumumkan perpisahan. Hrithik dan Sussane menikah pada 20 Desember 2000. Selama 13 tahun menikah, keduanya dikarunia dua orang anak, Hrehaan yang lahir pada 2006 dan Hridhaan yang lahir pada 2008.