Alasan Garin Nugroho Sutradarai Film 'Guru Besar: Tjokroaminoto'

Garin Nugroho melihat HOS Tjokroaminoto sebagai pahlawan yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang yang sangat besar.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 07 Okt 2014, 16:10 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 16:10 WIB
Garin Nugroho

Liputan6.com, Yogyakarta Dari sekian banyak nama pejuang kemerdekaan, hanya nama HOS Tjokroaminoto yang menyita perhatian sutradara Garin Nugroho. Karena itu, Garin begitu antusias kala mendapatkan tawaran untuk membesut secara langsung film biopik HOS Tjokroaminoto.

"Tokoh penting itu ya Tjokroaminoto, dia semacam jadi mata air bagi tokoh-tokoh di Indonesia pada masa pra kemerdekaan," ucap Garin antusias kepada Liputan6.com disela-sela penggarapan proses syuting Guru Bangsa : Tjokroaminoto di kawasan Berbah, Kebon KP4 UGM, Kalitirto, Yogyakarta, Selasa (7/10/2014).

Garin melihat kehebatan Tjokroaminoto dalam membentuk sebuah gerakan dan organisasi yang memiliki lebih dari dua juta anggota kala itu.

"Partai yang beliau buat ada korannya, kelompok kesenian yang merakyat. Cuma beliau yang bisa menggerakkan kekuatan seperti itu," puji Garin.

Membesut cerita biopik, tentu tak lepas dari muatan politis di dalamnya. Garin pun mengakui hal tersebut. Tetapi, sutradara film Dau di Atas Bantal ini tak sekedar memperlihatkan gaya berpolitik Tjokroaminoto dalam film.

"Kalau sejarah kan tidak hanya politik, itu kehidupan asal usul bangsa. Kalau nonton ini kayak ada orang hidup di komedi stamboel, keroncong bangkit, pada saat itu sudah sangat modern. Termasuk pemikiran beliau," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya