Si Jago Merah 2: Air dan Api Bawa Semangat Mendiang Iqbal Rais

Raymond Handaya menjadi sutradara sekuel Si Jago Merah berjudul Air dan Api karena ingin membawa semangat mendiang sutradara Iqbal Rais.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 18 Mar 2015, 11:50 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2015, 11:50 WIB
Si Jago Merah 2: Air dan Api Bawa Semangat Mendiang Iqbal Rais
Raymond Handaya menjadi sutradara sekuel Si Jago Merah berjudul Air dan Api karena ingin membawa semangat mendiang sutradara Iqbal Rais.

Liputan6.com, Jakarta Aksi seru para petugas Pemadam Kebakaran di Tanah Air dalam sebuah layar lebar tidak hanya berhenti di film Si Jago Merah. Kini, sekuelnya akan ditayangkan dalam waktu dekat dengan judul Air dan Api. Tentu saja di film kedua ini sosok sutradaranya telah diganti karena wafatnya Iqbal Rais pada 22 September 2013.

Dalam sebuah catatan produksi oleh Produser Chand Parwez Servia, bisa dibilang, Air dan Api bakal membawa semangat Almarhum Iqbal Rais yang menggarap Si Jago Merah pada 2008 lalu. Semangat itu awalnya dibawa oleh Raymond Handaya selaku asisten sutradara Iqbal Rais.

Disebutkan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, skenario sekuel Air dan Api sudah ditulis dan mengalami beberapa kali penyesuaian hingga yang ke-14 kali. Memang awalnya film tersebut hendak dikerjakan oleh Iqbal Rais, namun karena usia berbicara lain, akhirnya Air dan Api direalisasikan oleh Raymond Handaya. Ia dianggap bekerja maksimal karena karya ini didedikasikan untuk Almarhum Iqbal Rais.

(Iqbal Rais)

Adegan aksi yang kalah dominan dengan unsur komedi di film pertama, justru dibuat lebih banyak di film kedua ini tanpa menghilangkan kekentalan komedinya. Daftar nama pemain yang dipilih pun diharapkan bisa menghadirkan suasana kocak yang natural. Sebut saja Judika Sihotang, Deddy Mahendra Desta, Dion Wiyoko, Tarra Budiman, Enzy Storia, Abdur Arsyad, Bucek, Marissa L Nasution, Girindra Kara, Joe P Project, DJ Una, Ferry Salim, Meriam Bellina, Dwi Yan, Volland Humonggio, Lina Marpaung, Kezia Karamoy, Umar Lubis, Sacha Stevenson, Ingrid Widjanarko, Joshua Pandelaki, Mongol Stres, Laila Sari, Iranty Purnamasari, dan masih banyak lagi.

Peranan Damkar di dalam filmnya pun tidak semata menggambarkan suasana Pemadaman api di dalam sebuah kebakaran, namun juga Penanggulangan Bencana. Bisa dibilang, Air dan Api tak hanya melulu bertutur tentang kebakaran, namun juga mengenai banjir yang selalu mengancam Jakarta. Produser pun menjanjikan kalau film yang diproduksi Starvision Plus ini bisa menjadi tontonan yang mengajak kita untuk bertualang ala jet coaster dalam suasana tegang, haru, senang, hingga romantis.

(Chand Parwez Servia)

Bahkan, dalam Air dan Api nanti, akan ada suguhan aksi underwater yang mencekam dan adegan ini bakal menjadi yang pertama kalinya di perfilman Tanah Air. Hal itu dikarenakan selama ini syuting underwater seringkali hanya sekedar pengambilan gambar untuk bahan informasi. Sehingga dalam filmnya nanti, kita diajak untuk melihat operasi penyelamatan seru dengan tingkat kesulitan syuting yang luar biasa.

Kisah dalam Air dan Api dimulai dari penyelamatan panti jompo secara heroik oleh Rojak Panggabean (Judika Sihotang) dan Gito (Deddy Mahendra Desta) yang mempertemukan mereka dengan Abdur (Abdur Arsyad). Mereka bertiga kemudian mendapat tugas dari komandan Joe (Joe P Project) untuk membina petugas Damkar baru.

Disitulah Radit (Tarra Budiman) yang bengal hingga dipaksa Ayahnya (Dwi Yan) masuk Damkar agar diawasi pamannya, Komandan Dicky (Bucek). Radit juga bertemu Sisi (Enzy Storia) yang ingin mengikuti profesi almarhum Ayahnya (Umar Lubis), sedangkan Dipo (Dion Wiyoko) yang dipersiapkan Ayahnya (Ferry Salim) untuk jadi penerus Bisnisnya, memilih Damkar agar bisa berguna bagi orang banyak. Cinta segitiga antara Sisi, Radit, dan Dipo pun terjadi, meskipun Dipo sudah memiliki pacar bernama Tisha (DJ Una).



Pertanyaan klasik pun dirasa bakal melayang-layang di kepala penonton saat menyaksikan filmnya. 'Mana yang utama antara tugas dan cinta?' Namun disebut kalau film ini lebih dari sekedar pertanyaan tersebut, karena kita melihat tanggung jawab yang besar dari pekerjaan yang seringkali kita abaikan. Banyak nilai-nilai berharga yang dicoba untuk digali seperti persahabatan, keluarga, romantika cinta, juga tentang pengorbanan.

Berdurasi 99 menit, film ini juga bisa dijadikan sebagai tontonan untuk keluarga. Kru yang terlibat selain sutradara Raymond Handaya, antara lain adalah Wawan I Wibowo sebagai editor, Ganda Harta memoles CGI, dan Andhika Triyadi yang menggarap musiknya. Khikmawan Santosa yang duduk di bangku sound designer, berseru, "Inilah film yang membuat saya tertantang untuk berkarya." Air dan Api siap tayang mulai 26 Maret 2015 mendatang di bioskop-bioskop kesayangan Anda. (Rul/Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya