Teater Indonesia Wajib Tonton: Nyonya Nomor Satu

Tak kalah dengan Broadway di Amerika sana, satu pentas seni teater yang bisa kita nikmati dalam waktu dekat ini adalah Nyonya Nomor Satu.

oleh Rizkiono Unggul Wibisono diperbarui 18 Nov 2015, 17:40 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 17:40 WIB
Nyonya Nomor Satu
Nyonya Nomor Satu

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi kalau Indonesia kaya akan budaya. Dan salah satu bentuk apresiasi terhadapnya adalah melalui pertunjukan seni tater. Tak kalah dengan Broadway di Amerika sana, satu pentas seni teater yang bisa kita nikmati dalam waktu dekat ini adalah Nyonya Nomor Satu. Hasil karya garapan tim kreatif yang beranggotakan Butet Kartaredjasa, Agus Noor, dan Djaduk Ferianto, serta Sinten Remen di bagian musik, dan sederet nama-nama tenar seperti Titiek Puspa dan Happy Salma, dan Koes Hendratmo di barisan pemain, Nyonya Nomor Satu merupakan sebuah alternatif -- atau hiburan utama di akhir pekan, Jumat – Sabtu, 27 – 28 November 2015 - pukul 20.00 WIB nanti.

Bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, Nyonya Nomor Satu berlatar belakang kelompok tonil/stamboel komedi yang mulai tak laku dan bangkrut. Mereka mulai gelisah, khawatir kiprahnya selama ini hanya akan abadi sebagai monumen kenangan.

Di tengah situasi tersebut, muncul lah seorang yang dulu pernah menjadi bagian dari kelompok stamboel komedi tersebut. Kemunculannya membuat kaget, karena kini ia kaya raya. Ia selalu menganggap dirinya Nyonya Nomor Satu, selalu ingin menjadi pusat perhatian dan primadona. Si Nyonya Nomor Satu itu pun bersedia menolong dan menghidupkan kembali kelompok kesenian itu dengan satu syarat: ia menjadi pemeran utama. Padahal dulunya, ia hanya mendapatkan peran-peran kecil sebagai jongos atau pembantu.

Nyonya Nomor Satu (Yu Ningsih) pun menjelma menjadi yang paling berkuasa. Sementara itu, muncul lah calon primadona baru, seorang gadis cantik dan berbakat yang diperankan Happy Salma. Persaingan antara keduanya pun diam-diam terjadi.

Nyonya Nomor Satu

Perebutan status primadona bercampur-aduk dengan kisah cinta. Kisah cinta yang dulu terjadi antara Nyonya Nomor Satu dengan pemimpin tonil (Susilo Nugroho) dan seorang bintang lelaki (Tarsan) muncul kembali. Dengan segala kekayaannya, Nyonya Nomor Satu merasa berhak mendapatkan atas cinta itu.

Situasi pun semakin bertambah ruwet, konyol, dan kocak dengan adanya upaya permainan dukun, jampi-jampi, bahkan intrik-intrik antar pemain. Hingga akhirnya, terbongkarlah sebuah kisah yang selama ini ditutup-tutupi, tentang siapakah sebenarnya sosok Nyonya Nomor Satu itu, juga si calon primadona yang ternyata merupakan anak Nyonya Nomor Satu yang pernah dibuangnya.

Pentas seni teater Nyonya Nomor Satu merupakan karya ke-18 program Indonesia Kita, sebuah program yang ingin menjadikan panggung teater dan pentas seni budaya sebagai rumah, sebagai tempat bertemu dan berkumpul masyarakat untuk mengapresiasi seni budaya dan keberagaman.

“Selama ini, melalui pentas-pentas Indonesia Kita, kami mencoba memahami kembali Indonesia sebagai sebuah proses panjang berbangsa dan bernegara melalui jalan kesenian serta kebudayaan. Sebagai sebuah proses dialog, kami selalu mengajak para seniman untuk berkolaborasi,” ujar Butet Kartaredjasa, penggagas ide Indonesia Kita.

Informasi & Reservasi Tiket : Kayan Production & Communication
083899715725/085693427788 | www.kayan.co.id
HTM: PLATINUM Rp. 500.000, VVIP Rp. 300.000, VIP Rp. 200.000, BALKON Rp. 100.000

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya