Kabar Dikeroyok, Ustaz Solmed Curiga Ada Unsur Politik

Ustaz Solmed datang ke acara Isra Miraj yang ternyata acara bermuatan politik.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 11 Mei 2016, 15:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 15:20 WIB
Ustad Solmed
Ustaz Solmed menggelar konfrensi pers di kediamannya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/5/2016). Konfrensi pers tersebut terkait dirinya hampir dikeroyok di kawasan Serang, Banten pada 6 Mei lalu. [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian tidak mengenakkan baru saja dialami Ustaz Solmed pada 6 Mei lalu. Saat itu, Ustaz Solmed hampir dikeroyok warga Serang, Banten, lantaran datang terlambat ke acara Isra Miraj.

Ustaz Solmed merasa, keterlambatannya tersebut seperti sengaja oleh panitia penyelenggara. Sebab, ketika ingin menuju lokasi, panitia tak pasti menentukan lokasi acaranya. Bahkan Solmed merasa ada tindakan tak mengenakan yang dialaminya.

Ustad Solmed dan istri memberikan keterangan pers terkait issu pengeroyokan Ustad Solmed saat akan mengisi acara di Desa Pasuruan, Banten pada Jumat (6/5), Jakarta, Rabu (11/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ustaz Solmed curiga, dirinya terseret dalam kasus politik. "Saya melihat ada sesuatu yang serius. Ini bukan kekecewaan, ini sudah didesain. Ini mungkin masalah politik, di Banten kan lagi panas (Pilgub)," kata Ustaz Solmed, saat menggelar konfrensi pers di kediamannya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/5/2016).

"Ternyata lokasi yang saya datangi itu lokasi kampanye seorang calon Gubernur. Padahal saya selama ini banyak bersama dengan Gubernur Rano Karno mengisi acara pengajian," sambung Ustad Solmed.

Menurut Ustaz Solmed, ia sudah menjelaskan alasan keterlambatannya kepada panitia serta jamaah yang masih ada di lokasi acara. Merasa masalah sudah selesai, Ustaz Solmed lantas bergegas menuju mobil untuk pulang.

Ustad Solmed dan April Jasmine

Saat itulah ada provokasi yang dilkukan salah satu orang, yang kemudian memancing amarah warga. "Turun dari mesjid mau pulang, tiba-tiba di depan ada orang yang nunggu. Dia bilang 'Solmed, kadieu sia, urang kadek sia'. Itu yang jadi komando, habis itu keluarlah massa bawa balok, besi dan lain-lain," ungkap Ustaz Solmed.

Beruntungnya, kala itu ada sebagian jamaah yang melindunginya dan mengantarnya sampai ke mobil pribadinya. Namun mobilnya menjadi bulan-bulanan masa. "Alhamdulillah jamaah mengawal saya sampai mobil. Tapi mobil saya yang belakang rada hancur," kata Ustaz Solmed. (Pur/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya