Liputan6.com, Jakarta Perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2016 dipastikan batal dihelat di Papua. Ketua Pelaksana FFI 2016, Lukman Sardi, menyebutkan beberapa poin pertimbangan. Salah satunya Papua yang terlalu jauh dijangkau dari Jakarta.
"Memang banyak pertimbangan. Tahun lalu memang keinginan Pemda Papua untuk ada FFI itu sangat besar sekali. Mereka bahkan berencana menyiapkan bebagai macam hal. Cuma kembali lagi, permasalahannya Papua itu letaknya sangat jauh sekali," kata Lukman Sardi di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Misalnya kalau kami bawa sekian banyak dengan penerbangan tujuh jam. Belum lagi permasalahan kalau TV mau live kayak apa ya, mereka gimana. Tentunya itu harus dipikirkan dengan sangat matang karena letaknya itu," ia melanjutkan.
Selain itu, perhitungan bujet para juri dan undangan yang akan diboyong ke Papua saja sudah sangat besar. Alhasil, hal itu membuat Lukman Sardi dan Ketua Bidang Penjurian FFI 2016, Olga Lydia mengurungkan niat tersebut.
"Saya hitung saja sekitar 500 tiket. Itu pun saya hitung (biaya) sudah dimaki-maki, masa nanti 100 jurinya enggak ikut," ucap Olga Lydia sambil tertawa.
Sebagai ganti, panitia sepakat menggelar FFI 2016 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 6 November 2016. Merujuk kesuksesan Oscar, Olga Lydia punya alasan khusus mengapa menunjuk Jakarta sebagai destinasi utama pagelaran FFI 2016.
"Tidak bisa dipungkiri industri film pusatnya di Jakarta dan Yogya. Kalau kita lihat, Oscar selalu di LA karena industrinya di situ. Nah, simple-nya karena industri film kita berpusat di Jakarta dan Yogya, jadi kami pilih di sini," ungkap Olga Lydia.
Meski digelar di Jakarta, Lukman Sardi berharap FFI 2016 bisa lebih sukses dari perhelatan tahun-tahun sebelumnya.
"Waktu tahun lalu di Palembang saja yang tidak sejauh Papua, ternyata banyak hal (masalah) di belakang itu. Entah masalah tiket pesawat segala macam. Semoga tahun ini bisa lebih baik lagi lah," kata Lukman Sardi berharap. (Ras)