Liputan6.com, Jakarta Di antara 20 judul film yang pernah dibintangi Rio Dewanto, baru kali ini suami Atiqah Hasiholan ini menghadapi beragam perasaan. "Ya tegang, tapi ada juga rasa terharunya," ujar Rio Dewanto usai special screening film terbaru in Lebanon I Leave My Heart in Lebanon, di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Perasaan campur aduk itu bisa dimaklumi karena Rio Dewanto menjalani syuting di daerah konflik di Lebanon. "Harus bawa surat-surat jelas, kan. Ya tegang, dong. Deg-degan juga," kata Rio Dewanto. Dalam film produksi TeBe Silalahi Pictures itu, Rio Dewanto berperan sebagai Kapten Satria, seorang anggota pasukan perdamaian Indonesia yang bertugas di Lebanon.
"Senang juga karena selama empat hari bisa menjalani boot camp di Cilodong. Saya dilatih di barak militer. Seru sekali dan ini pengalaman baru buat saya selama berkarier di dunia film," kata aktor yang melejit lewat film Pintu Terlarang (2009).
Dalam film yang disutradarai oleh Benni Setiawan itu, Rio Dewanto harus menjalani syuting di daerah konflik. Ternyata bagi Rio Dewanto itu tidak hanya mendatangkan perasaan tegang dan deg-degan saja, tetapi juga rasa haru yang mendalam. Kok bisa?
Ya, rupanya pertemuan Rio Dewanto dengan sejumlah anggota pasukan Garuda yang sebenarnya di Lebanon membuat Rio Dewanto menjadi jatuh simpati. "Saya juga dengar pengalaman mereka bertugas di sana. Terharu dengar mereka cerita jauh dari keluarga," ujar aktor kelahiran 28 Agustus 1987 ini.
Rio Dewanto adalah pemeran utama film I Leave My Heart in Lebanon, yang mulai ditayangkan di bioskop 15 Desember 2016. Lawan main Rio Dewanto di antaranya Revalina S.Temat dan aktris asal Lebanon Jowy Khoury.