The Pandan Wangi Ingin Ubah Stigma Negatif Punk di Masyarakat

Band The Pandan Wangi ingin masyarakat memandang punk dengan kacamata positif.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Apr 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2017, 07:00 WIB
The Pandan Wangi
Band The Pandan Wangi ingin masyarakat memandang musik punk dengan kacamata positif. (Webgram)

Liputan6.com, Jakarta - Band bergenre Punk, The Pandan Wangi, memiliki misi unik dalam perjalanan karier bermusiknya. Band asal Jakarta ini ingin menghapus stigma negatif dari masyarakat terhadap kehidupan anak punk.

Menurut The Pandan Wangi, saat ini anak punk dianggap sebagai kaum marjinal di masyarakat. Mereka selalu dikucilkan karena gaya hidupnya yang serampangan dan terkesan membuat resah. Hal inilah yang melandasi Mas Nganga (vokal), Cixal (bass), Ajie Pujien (Gitar), Hadi (gitar), dan Bangors (drum), memakai nama Pandan Wangi untuk bandnya.

The Pandan Wangi. (webgram.co/officialthepandanwangi)

"Pandan wangi itu kaya akronim yang artinya 'punk dandan dan wangi'. Jadi kan banyak orang beranggapan anak punk itu kayak gembel, nggak pernah mandi, dan bau. Nah kita pengen sampaikan kepada masyarakat bahwa anak punk itu nggak gitu," kata Ajie di SCTV Tower dalam program Akustik plus.

"Tapi secara harfiah, si pemilihan nama Pandan Wangi itu dari nama beras yang paling tersohor di Indonesia. Jadi kami juga ingin makin dikenal nantinya," jelas Ajie.

The Pandan Wangi. (webgram.co/officialthepandanwangi)

The Pandan Wangi juga baru saja meluncurkan single terbaru berjudul "Tua Bahagia". Lagu ini sendiri menceritakan tentang pentingnya menjadi diri sendiri agar tidak menyesal di masa tua nanti.

"Lagu ini bercerita tentang kesenangan, hobi, hasrat, dari seseorang yang waktu kecilnya nggak terpenuhi, dan di masa tuanya dia menyesal. Jadi lagu ini mengajarkan agar jangan pernah menyesal, maka lakukan apa yang lu mau lakukan saat ini," kata Adie. (Ian/Rul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya