Liputan6.com, Los Angeles - Film superhero Justice League tak lama lagi akan tayang di bioskop Indonesia pada pertengahan November 2017. Namun kepastian mengenai durasi film adaptasi komik terbitan DC ini baru saja disampaikan. Sebuah kabar menyebutkan film ini akan memiliki durasi sepanjang 119 menit atau 1 jam 59 menit.
Disampaikan Collider.com, Senin (6/11/2017), sebuah laporan yang disampaikan Wall Street Journal dalam membahas proses produksi Justice League, terungkap bahwa CEO Warner Bros, Kevin Tsujihara, sangat menginginkan film tersebut berdurasi kurang dari 2 jam.
Advertisement
Baca Juga
Kabarnya, mandat tersebut muncul setelah Batman v Superman: Dawn of Justice yang di bioskop berdurasi 151 menit, harus memiliki "Ultimate Edition" dengan durasi lebih panjang 30 menit dari versi bioskop.
Proses produksi film Justice League sendiri terbilang unik. Geoff Johns dan Jon Berg awalnya diminta untuk mengawasi perkembangan film-film superhero DC dengan lebih berwarna. Mereka lalu mengajak sutradara Zack Snyder dan penulis skenario Chris Terrio yang sebelumnya menggarap Batman v Superman.
Â
Â
Masuknya Joss Whedon
Zack Snyder lalu menyelesaikan proses produksi pada awal tahun ini dan eksekutif studio merasa telah membuat kemajuan dengan elemen yang lebih ringan. Joss Whedon lalu diajak untuk menulis adegan untuk syuting ulang. Ketika Zack Snyder hengkang karena kematian putrinya, Joss Whedon menyutradarai dan mengawasi syuting ulang yang memiliki pengaruh cukup signifikan, hingga memakan biaya US$300 juta.
Setelah ditangani Joss Whedon, pengamat yang telah menyaksikan hasilnya menganggap kualitas Justice League setara dengan Wonder Woman. Meskipun begitu, banyak adegan yang diambil oleh Zack Snyder pada akhirnya tak dimunculkan di bioskop.
Wall Street Journal sendiri mengabarkan bahwa petinggi pihak Warner Bros lebih antusias dengan hasil akhir Justice League ketimbang film superhero manapun yang pernah dirilis studio tersebut. Mereka lalu memprioritaskan film solo The Flash selain Aquaman dan Wonder Woman 2.
Presiden Warner Bros, Toby Emmerich, mengatakan bahwa ia ingin DCÂ tak perlu memusingkan soal strategi komprehensif dan lebih fokus dalam membuat film hebat. Sehingga, kini mereka berfokus pada pengembangan film superhero baru dengan sutradara yang menarik ketimbang mengumumkan serangkaian film superhero sinematik yang menjadi satu seperti potongan puzzle.
Advertisement