Liputan6.com, Jakarta - Dewi Sandra punya cara sendiri untuk menentukan eksistensinya di dunia musik. Setelah vakum cukup lama, Dewi Sandra sempat berada di persimpangan jalan yang membuatnya bimbang.
Di benaknya, berkecamuk pikiran antara melanjutkan bermusik atau berhenti total. Ingin mendapat keputusan yang terbaik, Dewi Sandra pun melakukan salat istikharah.
Hal itu yang dilakukan Dewi Sandra sebelum memutuskan terlibat dalam lagu berjudul "Cahaya Dalam Sunyi" yang diramaikan 33 musikus dan melibatkan komunitas tuli alias tunarungu.
Advertisement
Baca Juga
"Kembali di dunia tarik suara itu karena, aku sebenarnya sudah enggak mau. Tapi ketika Archie Wirija (produser) menceritakan proyek ini, terus demonya dikasih dengar sama dia. Visi misinya seperti apa. Aku yang langsung 'Oh my God' ini bagus banget ya," ucap Dewi Sandra di Lotte Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
"Dan aku bawa dalam doaku, salat istikharah. Mohon petunjuk dari Allah. Kalau enggak diridai, aku enggak usah ikutan. Tapi alhamdulillah aku mendapatkan satu energi dan pembelajaran baru di sini. Aku yakin bahwa ketika kita merasakan manfaat sesuatu dan memberikan manfaat kepada orang lain," imbuhnya.
Menangis
Dewi Sandra menyebutkan bahwa semua proses penggarapan lagu tersebut berjalan lancar. "Terus bisa bersinergi dengan Bunda Galuh, Surya Sahetapy, saya sudah nonton film dia Cahaya Dalam Sunyi keren banget. Dan sekarang divisualisasikan lagi dalam videoklip, di mana suara kami menjadi suara hati teman-teman tuli. Saya menangis-lah," jelas Dewi Sandra.
Advertisement
Masih Berteka-teki
Kendati begitu, istri dari Agus Rahman itu belum menjawab secara jelas apakah ia akan kembali menekuni bidang menyanyi lagi.
"Aku juga enggak mau terlalu semena-mena. Intinya kita menjalani ini, ini sudah berjalan, alhamdulillah ini adalah awal dari teman-teman. Mudah-mudahan gaungnya terasa. Kami punya misi untuk meyuarakan suara hati teman-teman tuli. Dan juga berdonasi.
"Karena dengan donasi ini bisa membantu memfasilitasi teman-teman tuli kepada akses untuk belajar agama," pungkasnya. (Sahal/Kapanlagi.com)