Liputan6.com, Jakarta Sudah menjadi tradisi, pada bulan Ramadan ini banyak muslim yang merawat silaturahmi dengan menghadiri acara buka puasa bersama. Dewi Sandra termasuk salah satunya.
Yang istimewa, ia menghadiri acara tersebut bersama anak-anak penyandang tunarungu. Dalam kesempatan tersebut, ia juga sempat mempelajari bahasa isyarat. Dengan mempelajari bahasa ini, Dewi Sandra merasa tak lagi ada penghalang untuk berinteraksi dengan para penyandang tunarungu. Pengalamannya ini, ia bagikan lewat akun Instagram miliknya.Â
 "Teman2 tuli dengan senang hati mengajarkan kami bahasa isyarat dan kita dilibatkan dalam dunia mereka. Sign language is a beautiful language. I have soo sooo sooo much respect for my special friends for showing us the true meaning of sharing," kata Dewi Sandra melalui Instagramnya, Minggu (3/6/2018).
Advertisement
 Dewi Sandra juga menceritakan bahwa acara buka puasa ini berlangsung dengan penuh keheningan namun sarat akan keceriaan. Dan inilah yang membuat terkesan ramai dan seru.
"Ini acara berbeda dari acara yang biasanya. Acara yang cukup hening. No music, no loud noises. Tapi banyak banyak banyak sekali bahasa isyarat. Terasa rameeeeee banget hanya saja tidak untuk kuping tapi untuk hati!"
Baca Juga
Â
Memahami Perasaan Penyandang Tunarungu
Ia sadar betul bahwa orang yang memiliki pendengaran normal seperti dirinya, pasti merasakan kecanggungan di awal perjumpaan dengan penyandang tunarungu. Dari sini ia bisa memahami apa yang dirasakan para penyandang tunarungu sebagai kaum minoritas.
"Lucu karena ini adalah hal yang dirasakan teman2 tuli ketika hadir di acara2 kita. Di benak mereka, kita2 ini lagi ngomongin apa ya? Lagi seru2an apa ya? Manusia yang sibuk sendiri dan lupa melibatkan mereka dalam keasikan kita," lanjut Dewi Sandra.
Â
Advertisement