Liputan6.com, Jakarta - Proyek film terbaru yang diperankan Wendy Wilson AIB: #Cyberbully, membuat sang aktris kembali terlibat film berjenis horor untuk ketiga kalinya. Wendy dan pemain lain banyak terlibat dalam adegan seorang diri di depan kamera, agar terkesan seperti tengah menggelar video conference.
Beradu akting dengan benda mati, tentu bukan pekerjaan mudah. Karena ekspresi wajah dan gestur tubuh Wendy Wilson dan pemain lain dituntut alami, sebagaimana orang menggunakan kecanggihan teknologi pada umumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Di film ini aku nggak banyak ngobrol sama orang, melainkan sama kamera karena ceritanya lagi video conference. Para pemain take-nya sendiri-sendiri jadi agak sulit karena harus seolah-olah tahu reaksi yang lain," kata Wendy Wilson ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).
"Para pemain beda hari syuting, tapi kita seolah-olah lagi interaksi di saat yang sama gitu. Kita harus coba berdialog dengan meyakinkan, ada adegan diminta tiba-tiba nangis juga," lanjut wanita berusia 25 tersebut.
Memancing Emosi
Dituntut akting menangis bukan hal yang gampang. Wendy mencoba memancing emosi dengan membayangkan apabila dia ada di posisi karakter yang dimainkan. Sayangnya terkadang emosi itu buyar tatkala sutradara tiba-tiba memotong dan meminta pengulangan.
Advertisement
Menantang
"Untuk dalami emosi film ini aku bayangin gimana ada di posisi seperti tokoh Donna. Dan pas udah mau nangis sutradara teriak 'cut!', aaargh aku terpaksa harus ngatur emosi lagi. Itu menantang sih," kenangnya.
Diteror
AIB: #Cyberbully mengisahkan sekelompok remaja yang diteror oleh sosok tak dikenal saat melakukan video conference. Film yang akan rilis pada Agustus ini turut diramaikan sederet nama fresh seperti Demita Argobie, Harris Ilano, Yuniza Icha, serta mantan bintang cilik Baron Wilschut.
Penulis: Rezka Aulia
Sumber: Kapanlagi.com
Advertisement