Bunga Untuk Mira, Legenda Indonesia di Atas Panggung Teater Modern

Bunga Untuk Mira menjadi golden ticket bagi seorang Mhyajo di panggung teater Indonesia.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 29 Des 2018, 16:20 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 16:20 WIB
Bunga Untuk Mira
Panggung musikal Bunga Untuk Mira. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Panggung pop musical Bunga Untuk Mira yang diadaptasi dari legenda Bawang Merah dan Bawang Putih, merupakan hasil dari tangan dingin produser, sutradara, penulis skenario, dan penata artistik Mhyajo.

Bunga Untuk Mira memiliki imajinasi nan segar sekaligus menyentuh di atas kisah yang melegenda itu. Mhyajo mengimajinasikan Bawang Merah sebagai sebagai penari jazz kontemporer bernama Mira Margareta.

Mira digambarkan haus pusat perhatian dan selalu ditemani manajer bisnisnya, Bob (Johan Yanuar). Terdapat juga dua dayang yang menangani kostum dan makeup-nya. Lantas, Mira pun jatuh hati dengan Andre Reihard (Daniel Adnan), promotor seni pertunjukan.

Sementara Bawang Putih adalah seorang botanis berhati lembut bernama Puti Prabuwardhana. Ia tengah menyiapkan produk kosmetika berbahan dasar bunga. Ia justru dicintai sejak lama oleh Andre. Tak sampai situ kisah Bunga untuk Mira bergulir.

Dua Kutub yang Berbeda

Bunga Untuk Mira
Panggung musikal Bunga Untuk Mira. (Istimewa)

Mira dan Puti digambarkan sebagai dua kutub yang berbeda. Mereka dipertemukan menjadi keluarga, karena Ibu Mira atau Ibu Suri (Maya Hasan) menikah dengan Ayah Puti yang kini sudah wafat.

Mira sangat ekstrovert dan penuh pesona dan menjadi kebanggaan ibu kandungnya, Ibu Suri. Sementara Puti si anak sambung punya pribadi introvert.

Terlebih perannya di meja makan seperti selalu disisihkan Ibu Suri. Di meja makan, dia selalu ditempatkan di bagian ujung meja. Bagian tengah hanya untuk Ibu Suri, Mira dan rekan dekatnya.

Dua Hari

Bunga Untuk Mira
Panggung musikal Bunga Untuk Mira. (Istimewa)

Di atas panggung Gedung Teater Jakarta, kisah Mira dan Puti dipentaskan oleh 7evennote Production dan digelar sepanjang dua hari dari 22-23 Desember 2018.

Mhyajo berhasil mengarahkan dua pemeran utama wanita yang berseteru Mira (Shae) dan Puti (Dea Panendra) menjadi pemain teater musikal yang memukau. Keduanya bisa berakting, menari, dan menyanyi dengan prima.

 

Multitalent

Bunga Untuk Mira
Panggung musikal Bunga Untuk Mira. (Istimewa)

Shae harus disebut sebagai aktris baru berbakat yang multitalent. Penyanyi ini mengaku belum pernah belajar menari sebelum dilibatkan dalam projek ini. Namun ia mampu tampil lincah, tetap seksi dan menari dengan memukau. Ini tentu berkat gemblengan Ufa Sofura sebagai penata tari dan gerak dalam projek ini.

Mhyajo membagi pentas dalam dua babak, dengan 16 adegan. Pada masing-masing adegan, terasa kerja kreatif Mundo Gascaro (yang menyiapkan musik latar dan lagu baru dengan sangat kental bermuatan jazz itu), terdengar sangat menguatkan jalan cerita.

Bunga Untuk Mira
Panggung musikal Bunga Untuk Mira. (Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya