Liputan6.com, Jakarta Sebagai tayangan di primetime sahur, Istri-Istri Akhir Zaman sudah mendapatkan tempat di hati pemirsa SCTV. Di episode ke-10, Rabu dini hari ini, Aa Uyo panik tidak mendapati Entin di rumahnya. Ia menyusul ke rumah orang tua istrinya, tapi ternyata tidak ada di sana.
Uyo yang panik langsung hubungan Edi Darmawan, sahabatnya. Tapi, Edi tidak berani memberi tahu, karena diancam istrinya Sofie. Akhirnya ia bilang kalau Entin tidak ada di sana. Uyo bingung memikirkan keberadaan Entin. Ia pun balik ke kampungnya dan mampir di warung Bang Kapten.
Sementara itu di episode Istri-Istri Akhir Zaman ini juga diceritakan di dalam kamar tamu rumah Sofie lihat Entin masih sesenggukan menangis. Bayangan suaminya yang selingkuh menari-nari di benaknya. Entin terus saja menangis.
Advertisement
Baca Juga
Edi sampai di Masjid, di sana sudah ada Uyo yang terlihat duduk di emperan masjid. Edi merasa kasihan dan membatin. Tapi ia teringat pesan istrinya untuk merahasiakan keberadaan Entin di rumah mereka. Saat keluar dari masjid, wajah KANG UYO masih terlihat layu.
Bagaimana kisah Istri-Istri Akhir Zaman selanjutnya?
Ada Titipan
Atika, S.E., sampai di kantor, dia melangkah menuju ke ruang kerjanya. Dewi yang sengaja berdiri menunggunya, menyapa bosnya itu. Selamat pagi Bu Tika, ini ada titipan. Dewi lalu memberikan satu goodiebag kue berisi satu kotak berisi bolu lapis keju, kepada Atika.
Atika mengambilnya, tapi dia penasaran. Dari siapa..? Dewi menggeleng, tadi satpam yang bawa kemari katanya. Atika lalu masuk ke ruangannya. DEWI yang terus memperhatikan Atika, mengangkat kedua telapak tangannya. Ya Allah.. semoga niat ini membawa kebaikan..
Advertisement
Ramadhan yang Mengirim?
Sebelum duduk di mejanya, Atika melihat kotak di tangannya yang bertuliskan : Bolu Lapis Bogor. Dia kemudian mencoba mengingat-ingat sambil duduk di kursinya. Dulu saya sering membeli bolu lapis ini sama Ramadhan, hampir setiap Minggu di toko kue, setiap pulang olah raga pagi. Bolu lapis kesukaan saya..
Atika pun terbayang dengan ingatannya bersama Ramadhan saat membeli kue bolu itu.. Atika memotong bolu lapis itu lalu mencemilnya, dan dia merasakan rasa yang dulu sering dia nikmati bersama Ramadhan. Dia bicara dalam hati.. Apa mungkin Ramadhan, suaminya yang ngirim..?