Nikita Mirzani Wawancara Waria Jalanan, Serangan Balasan untuk Ferdian Paleka

Merespons ulah Ferdian Paleka yang memberi paket sembako isi sampah kepada waria, Nikita Mirzani mewawancara tiga transpuan di Bekasi.

oleh Wayan Diananto diperbarui 09 Mei 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 10:30 WIB
Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)
Merespons ulah Ferdian Paleka yang memberi paket sembako isi sampah kepada waria, Nikita Mirzani mewawancara tiga transpuan di Bekasi.. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)

Liputan6.com, Jakarta Aksi sosial abal-abal YouTuber Ferdian Paleka dalam video “Prank Kasih Makanan Ke Banci CBL” yang viral di YouTube awal bulan ini, membuat geram banyak pihak termasuk para seleb. Pada minggu yang sama, Nikita Mirzani merespons dengan cara unik.

Nikita Mirzani melakukan “serangan balasan.” Pada 7 Mei 2020, Nikita Mirzani mengunggah video aksi mengunjungi para waria di salah satu jalanan Bekasi, Jawa Barat ke kanal YouTube pribadinya.

Video bertajuk “Gara-gara Prank Youtuber Sampah Itu Mereka Jadi Langsung Emosi Karena Kita Bawa Kamera” menampilkan obrolan Nikita Mirzani dengan tiga waria bernama Nunu, Anggi, dan Arifin.

Penghasilan per Malam

Unggahan Nikita Mirzani. (Foto: YouTube Crazy NikMir Real)
Unggahan Nikita Mirzani. (Foto: YouTube Crazy NikMir Real)

Mendengar kisah mereka, beberapa kali Nikita Mirzani menangis. “Kalau enggak begini, enggak makan kita. Sebelum pandemi kita enggak muluk-muluk ya, 400 atau 500 satu malam bisa dapat. Namanya kita kan bukan cewek benaran ya. Kalau bahasanya perempuan jadi-jadian,” aku Anggi kepada Nikita.

Sejak wabah Corona Covid-19 meluas di Indonesia, penghasilan mereka turun drastis di kisaran 50, 80, atau 100 ribuan saja. Penasaran, Nikita Mirzani membahas risiko pekerjaan yang terlalu tinggi.

Risiko Terlalu Tinggi

Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)
Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)

Hidup di jalanan, bertemu orang asing, dan rawan menjadi korban kejahatan. “Terus enggak takut risikonya misalnya ketemu dengan tamu yang psiko, digebuk, atau… kan banyak tuh, yang dimutilasi, dibunuh,” tanya bintang film Comic 8 dan Taman Lawang.

“Itulah risikonya kita. Namanya kita hidup di pinggir jalan. Kita bisa lihat mana tamu yang benar, mana yang enggak benar. Kan kita bisa menilai. Kalau tamunya sudah banyak cing-cong sana-sini udah banyak minta mau ini apa ini berarti enggak benar,” Anggi menukas.

Awalnya Kerja di Salon

Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)
Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)

Wawancara kemudian sampai ke pertanyaan pribadi.  “Mohon maaf ini sebelumnya. Izin ke luar rumah, (orangtua) tahunya kalian kerja apa?” ucap bintang sinetron Jodoh Wasiat Bapak dan Warteg DKI.

“Saya keluar dari kampung saya tahun 2006. Awalnya saya berdandan laki-laki. Lalu ya saya pengangguran, ya saya awalnya ikut-ikut teman di salon tapi memang dasarnya misi saya enggak bisa di salon,” urainya. Nunu alias Lulu semula mengamen di lampu merah di Mampang dan Jatinegara Jakarta. 

Ingin Jadi Lelaki Sejati

[Bintang] Nikita Mirzani
Nikita Mirzani. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Orangtua tahu bagaimana mereka banting tulang di Ibu Kota untuk menyambung hidup. “Kalau dibilang sedih ya… mana ada, sih Kak orangtua yang mau lihat anaknya menjadi seperti ini? Semua orangtua ingin melihat anaknya sukses,” curhat Anggi.

“Contoh kayak kita laki-laki pengin jadi laki-laki sejati tapi apa boleh buat ya namanya takdir udah kita jalani seperti ini,” imbuhnya. Sebelum wawancara, Nikita Mirzani mengajak masyarakat tidak menghakimi dan menghina waria. “Kita enggak boleh menghakimi orang itu kenapa melakukan itu. Pasti ada sebab ada akibat, gitu,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya