Liputan6.com, Jakarta Di awal 2000-an, Nadia Stefanie dikenal publik berkat sejumlah sinetron kondang antara lain Saras 008 musim kedua di Indosiar hingga mendampingi Sarah Azhari dalam Montir-montir Cantik.
Lama tak syuting, rupanya Nadia Stefanie banting setir merintis bisnis skincare alias produk kecantikan Stefskin dari sabun muka, cleansing milk, krim siang dan malam hingga serum.
Advertisement
Baca Juga
Membangun bisnis di awal 2020 bukan hal mudah mengingat pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor industri. Kegigihannya berbuah gelar Best Skincare Product 2020 dari institusi Penghargaan Indonesia.
Medsos adalah Tools
Pencapaian ini membuat Nadia Stefanie bersemangat melahirkan produk baru, Stefie Herbal Slimming Tea akhir tahun lalu. Setelahnya, penyuka warna pink ini mencermati fenomena medsos.
“Era digital dan medsos adalah tools dalam membantu boosting sebuah brand. Ia bisa dijadikan pilihan saat pandemi di mana jalur virtual jadi lebih eksis,” urai bintang sinetron Love In Bombay.
Advertisement
Konsep Lebih Tertata
Ia pun teringat dulu kerap mendokumentasikan sejumlah kegiatan lalu diunggah di kanal YouTube Nadia Stefanie Official. Tampaknya mengunggah konten video saja tidak cukup.
“Saat ini saya dan tim mengemas konsep konten dengan lebih tertata. Ini sekaligus obat kangen buat penggemar saya yang kerap menanyakan kapan main sinetron lagi,” Nadia Stefanie menyambung.
Tiga Karakter
Lewat siaran pers yang diterima Showbiz Liputan6.com pekan ini, Nadia Stefanie menyebut konten YouTube-nya memiliki tiga karakter yakni edukatif, inspiratif, dan fun agar warganet terhibur.
Bulan ini, Nadia Stefanie mengunggah hasil wawancara eksklusif dengan Founder Fashion Local Jessica Moretosee untuk memotivasi para pebisnis agar tetap semangat meski diadang pandemi.
Advertisement
Traveling Hingga Charity
“Selain itu ke depan akan ada konten traveling, cooking, beauty hingga charity. Ini agar warganet lebih kuat dan senantiasa berpandangan positif menjalani hidup,” ia menukas.
Nadia Stefanie berpendapat medsos semestinya menjadi ruang untuk berbagi energi positif. “Saya bukan saja berpikir bagaimana bisnis tetap eksis tapi juga memberi makna bagi orang lain,” pungkasnya.