Liputan6.com, Jakarta - Pada ulang tahunnya yang ke-32, Google Doodle menyoroti kehidupan superstar DJ dan produser Swedia Avicii. Video Doodle hari ini disetel ke salah satu lagunya yang paling ikonik "Wake Me Up" dengan maksud menghomarti warisannya sebagai salah satu artis pertama yang mengangkat musik dansa elektronik ke kesuksesan global arus utama.
Dilansir EDM News, Senin (27/9/21), Google Doodle adalah perubahan sementara pada logo Google, yang dirancang untuk menyoroti dan merayakan ikon dalam hak asasi manusia dan sipil, penulis, dokter, dan musisi. Mantan Google Doodles telah menyertakan Maria Gevere, Dr. Esther Park, dan Les Paul.
Advertisement
Baca Juga
Google Doodle jatuh pada periode waktu yang sama dengan Pekan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia untuk memperingati kehidupan dan karya Avicii. Ilustrasi Avicii digambar oleh seniman Google Doodle yaitu Alyssa Winans.
Google juga mempublikasikan wawancara intim dengan ayah Avicii, Klas Bergling. Seperti yang diketahui, Avicii berjuang dengan kesehatan mentalnya selama bertahun-tahun dan akhirnya dia meninggal karena bunuh diri pada tahun 2018 dengan usia 28 tahun.
Klas Bergling meluncurkan Yayasan Tim bergling setelah anaknya bunuh diri dengan tragis, hal ini untuk menghilangkan stigma seputar kesehatan mental pada generasi muda.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Google Memperingati Avicii
Tim Bergling berfokus pada psikologi dan spiritualitas, dengan melakukan apa yang bisa membantu untuk orang lain. Tujuannya untuk berkontribusi pada kesehatan mental anak muda, menurunkan tingkat bunuh diri.
Pada tahun 2021, diumumkan bahwa Stockholm's Ericsson Globe Arena akan diubah menjadi Avicii Arena. Sebuah simbol kebanggaan Swedia, arena sebagai pusat pertukuran ide yang berfokus pada kesehatan mental.
Inisiatif ini dipimpin oleh Tim Bergling Foundation. Selain berfokus pada kesehatan mental, tim ini juga mendukung pekerjaan bantuan di bidang perubahan iklim, pelestarian satwa liar dan spesies yang terancam punah.
Penulis : Alicia Salsabila
Advertisement