Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara soal insiden Paskibra gagal kibarkan bendera Merah Putih dalam upacara kemerdekaan merayakan HUT RI ke-77 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah.
Putra sulung Presiden Jokowi membela Paskibra dengan tiga pengibarnya, yakni Muhammad Naban Haikal Fikri, Muhammad Fashadhiya Ulhaq, dan Albert Maulana, seraya menyebut ada kerusakan pada ring tali bendera.
“Enggak apa-apa, sudah. Anak-anak sudah berusaha, sudah berlatih keras. Pokoknya semangat semua. Itu saja,” begitu Gibran Rakabuming Raka menguatkan mental Paskibra Solo.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya, bintang film Sesuai Aplikasi menegaskan merah putih dipasang ulang setelah upacara. Selain itu, upacara penurunan bendera tetap dilaksanakan pada sore harinya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sudah Bekerja Keras
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Berita Surakarta, Kamis (18/8/2022) pagi, Gibran Rakabuming Raka membesarkan hari para anggota Paskibra yang menangis setelah gagal mengibarkan merah putih.
“Enggak apa-apa. Untuk adik-adik yang kemarin saya kukuhkan, yang sudah bekerja keras, berlatih setiap hari pagi siang malam. Sudah enggak kehitung itu geladinya berapa kali,” ujarnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Bisa Diprediksi
“Tapi yang namanya kejadian seperti ini, kecelakaan kadang-kadang kita enggak bisa diprediksi. Yang penting tetap semangat. Pokoknya tetap jalan terus,” Gibran Rakabuming menyambung.
Dalam kesempatan itu, ia minta maaf kepada publik atas insiden Merah Putih gagal berkibar di upacara 17 Agustus. Gibran Rakabuming Raka tahu persis, Paskibraka Solo sudah melakukan yang terbaik.
Saya Mohon Maaf
“Kesalahan-kesalahan kecil saya mohon maaf, yang penting adik-adik Paskibra sudah semangat semua. Latihannya sudah enggak kurang-kurang,” ayah Jan Ethes Sri Narendra menjelaskan.
“Kesalahan-kesalahan teknis seperti ini tidak bisa kita prediksi. Enggak apa-apa,” tutupnya. Diberitakan sebelumnya, setelah upacara 17 Agustus selesai, Paskibra menangis dan menjura di depan para peserta, simbol memohon maaf. Peserta upacara menyemangati dengan bertepuk tangan.
Advertisement