Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan lalu viral potongan video yang menampilkan Lesti Kejora manggung dalam kondisi segar bugar di konser Betrand Peto. Nyonya Rizky Billar hadir sebagai salah satu bintang tamu konser.
Mulut netizen gercep mengomentari Lesti Kejora yang sebelumnya diberitakan jadi korban tindak pidana KDRT. Masih segar dalam ingatan netizen termasuk Dewi Perssik, foto Lesti Kejora terbaring di ranjang rumah sakit dengan penyangga leher.
Kabar lain, akibat KDRT, tenggorok pelantun “Tirani” konon bergeser dan butuh perawatan intensif buat memulihkannya. Merespons kembalinya Lesti Kejora ke atas panggung, Dewi Perssik senang becampur heran.
Advertisement
Baca Juga
“Ya kan sekarang sudah abrakadabra. Abrakadabra yang katanya tenggorokannya geser sudah bagus, alhamdulillah,” seloroh Dewi Perssik di depan para jurnalis, di Jakarta, baru-baru ini.
Saya Kasih Tahu Kamu...
Bintang film Tali Pocong Perawan gondok berat lantaran sikap lantangnya menolak KDRT malah berbuah hinaan serta caci maki dari para penggemar Rizky Billar dan Lesti Kejora. Salah satu netizen bahkan mengingatkan Lesti Kejora salihah karena sabar menanggung kekerasan.
“Saya kasih tahu kamu ya Depe, si L ini perempuan salihah, dia ini ketika mati pun di tangan suaminya, itu termasuk jihad. Itu ajaran agama dari mana? Sedangkan saya Islam. Islam tidak mengajarkan kekerasan,” demikian Dewi Perssik menirukan pesan seorang netizen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dihajar Suami
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu (22/10/2022), bintang sinetron Mimpi Manis mempertanyakan dari mana ajaran ini mengingat Islam menolak kekerasan dan sangat memuliakan perempuan.
“Misalkan saya dihajar sama suami saya terus katanya itu jihad, tolong dong tanyakan sama yang katanya jihad itu: Kalau memang langsung masuk surga, tolong benar enggak itu masuk surga? Baru saya mau dibogemi sama suami saya (kelak),” cetusnya.
Mustahil
Dewi Perssik menjelaskan, sikap lantangnya menolak KDRT selama ini samata karena sangat menyayangi sesama perempuan. Sudah sepantasnya perempuan mendukung perempuan.
Berkaca pada pengalaman, ia sangsi pelaku KDRT bisa tobat dalam waktu singkat. “Mustahil. (Pelaku KDRT) harus datang ke psikolog, harus datang ke kiai (jika perlu),” ia mengakhiri.
Advertisement