Liputan6.com, Jakarta Donald Trump mendapatkan pesan dari seorang pengusaha Rusia bernama Viktor Bout. Dalam pesan yang dikirimkan kepada Donald Trump, Viktor mengundang mantan Presiden Amerika Serikat ke-45 untuk datang ke Rusia, kantor berita TASS menyampaikan, Jumat (7/4/2023) waktu setempat.
Sang pengusaha yang juga pedagang senjata di Rusia mengundang Donald Trump ke Moskow sekaligus menawarkan perlindungan sekaligus suaka politik. Disebutkan bahwa Donald Trump diharapkan dapat memimpin sebuah "pemberontakan melawan globalis" untuk "menyelamatkan rakyat Amerika."
Baca Juga
"Hari ini saya telah mengirimkan pesan Telegram kepada mantan Presiden AS Donald Trump. Saya yakin dia sedang dalam bahaya. Persidangan yang sudah dimulai di New York, tidak akan membuat dia kehilangan kesempatan untuk menjadi presiden," kata Viktor Bout melansir Anadolu melalui Antara News, Sabtu (8/4/2023).
Advertisement
Tawaran suaka politik seperti yang disampaikan Viktor Bout ini, merupakan sebuah tindakan perlindungan yang diberikan suatu negara kepada warga negara asing tertentu yang tak setuju dengan pemerintahan mereka sendiri atau takut terhadap tindakan negaranya.
Viktor Bout Bukan Sosok yang Bersih di AS Meski Ingin Melindungi Donald Trump
Viktor Bout sendiri bukanlah sosok yang bersih di mata pemerintah Amerika Serikat. Sebelumnya, ia menjadi terpidana penyelundupan senjata, serta menjadi bagian dari pertukaran tahanan antara AS dengan Rusia pada Desember 2022 lalu.
Viktor ditangkap di Bangkok pada 2008 atas surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan setempat berdasarkan permintaan Amerika Serikat.
Pada April 2012, Viktor Bout dijatuhi hukuman 25 tahun penjara serta denda 15 juta dolar AS (sekitar Rp224 miliar).
Advertisement
Dampak yang Akan Terjadi Setelah Kasus yang Menimpa Donald Trump
Sejumlah dampak diprediksi akan terjadi setelah kasus yang menimpa mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Salah satu dakwaan terkait dengan skandal suap pada musim Pilpres 2016, di mana Trump diduga memberikan suap sebesar US$130 ribu kepada Daniels sebagai uang tutup mulut atas perselingkuhan mereka. Suap ini berpotensi melanggar hukum pemilu.
Kemarahan Melania Trump terhadap Donald Trump
Melania Trump tentunya marah dengan kabar perselingkuhan Donald Trump. Namun ia memilih hidup dalam menara gading dan menggunakan kebisuannya sebagai pelindung. Hal tersebut diungkapkan teman sekaligus mantan ajudan Melania, Stephanie Wolkoff Winston.
Perempuan berusia 52 tahun itu tidak berada di sisi sang suami saat Trump menyerahkan diri ke Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg pada Selasa (4/4/2023).
Donald Trump resmi didakwa 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis, yang salah satunya adalah suap terhadap Stormy Daniels sebagai uang tutup mulut atas perselingkuhan mereka. Melania juga tidak hadir saat Trump memberikan pernyataan publik di kediaman mereka, Mar-a-Lago, pada malam harinya.
Advertisement