Rusia Bakal Lawan Tentara Ukraina Hasil Gemblengan Inggris yang Jumlahnya Belasan Ribu Orang

Pelatihan tentara Ukraina yang diusung oleh Inggris dan sekutu untuk meredam invasi Rusia itu sudah dilakukan selama setahun terakhir.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 26 Jun 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 15:10 WIB
Parade Militer Rusia
Tentara Rusia berbaris menuju Lapangan Merah (Red Square) untuk menghadiri gladi bersih parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Minggu (7/5/2023). Parade akan berlangsung di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei untuk merayakan 78 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut dengan kabar yang cukup mengejutkan. Demi bisa menjaga pertahanan negara, pihak Ukraina memilih lebih dari 17 ribu tentara untuk menjalani pelatihan militer dengan Inggris beserta negara-negara sekutunya.

Melansir AFP, Senin (26/6/2023), pelatihan tentara Ukraina yang diusung oleh Inggris dan sekutu itu sudah dilakukan selama setahun terakhir. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah membantu militer Kyiv melawan invasi Rusia yang terus berlanjut.

"Tekad dan ketangguhan para rekrutan Ukraina yang tiba di tanah Inggris, dari semua lapisan masyarakat, untuk berlatih berperang bersama pasukan Inggris dan internasional kami, menjadi hal yang patut dilihat," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace, melansir CNA.

"Inggris dan mitra internasional kami akan terus memberikan dukungan vital ini, membantu Ukraina dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia, selama diperlukan," tambah Wallace.

Tentara Bayaran Wagner Menyerukan Pemberontakan Atas Rusia

Anggota kompi militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan area markas militer Rusia. (AP)
Anggota kompi militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan area markas militer Rusia. (AP)

Rusia sempat ketar-ketir, pasalnya pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyerukan pemberontakan atas Rusia dan meluncurkan apa yang disebutnya "pawai keadilan".

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan bahwa pasukan Wagner hampir pasti bertujuan untuk sampai ke Moskow, demikian dikutip dari BBC pada Sabtu 24 Juni 2023.

Tantangan terbesar bagi Presiden Rusia

Prajurit Rusia menjaga area di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. Menanggapi deklarasi pemberontakan bersenjata oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. (AP)
Prajurit Rusia menjaga area di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. Menanggapi deklarasi pemberontakan bersenjata oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. (AP)

Tantangan terbesar bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dalam lebih dari dua dekade kekuasaannya gagal setelah komandan tentara bayaran Wagner yang memberontak memerintahkan pasukannya untuk berbaris di Moskow tiba-tiba mencapai kesepakatan dengan Kremlin pada Sabtu 24 Juni sore, di mana Prigozhin akan pindah ke Belarus dan pasukan Wagner mundur. 

Pemberontakan singkat itu, bagaimanapun, mengungkap kerentanan di antara pasukan pemerintah Rusia, dengan tentara Wagner Group di bawah komando Yevgeny Prigozhin dapat bergerak tanpa hambatan ke kota Rusia Rostov-on-Don dan maju ratusan kilometer (mil) menuju Moskow. Militer Rusia berjuang untuk mempertahankan ibu kota Rusia.

Dukungan China ke Rusia

Di sisi lain, China memberikan dukungan untuk Rusia setelah pemberontakan singkat dari Wagner Group. Pemberontakan Wagner Group tersebut menimbulkan tantangan terberat bagi pemerintahan Vladimir Putin selama 23 tahun.

Dukungan tersebut sebagai mitra dekat pemimpin China Xi Jinping dalam dorongannya untuk tatanan dunia baru dan keselarasan strategis melawan Amerika Serikat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya