6 Hit Karya Guruh Soekarnoputra Hari Ini Ultah Ke-72, Kala Sang Surya Tenggelam Hingga Mahadaya Cinta

Guruh Soekarnoputra merayakan ulang tahun ke-72, Senin (13/1/2025). Berkarier di dunia seni sejak dekade 1970-an, ia melahirkan banyak lagu abadi.

oleh Wayan Diananto diperbarui 13 Jan 2025, 17:36 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 17:30 WIB
Guruh Soekarnoputra
Guruh Soekarnoputra merayakan ulang tahun ke-72, Senin (13/1/2025). Berkarier di dunia seni sejak dekade 1970-an, ia melahirkan banyak lagu abadi.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Musisi sekaligus politisi Guruh Soekarnoputra merayakan ulang tahun atau ultah ke-72, Senin (13/1/2025). Berkarier di dunia seni sejak dekade 1970-an, ia melahirkan banyak lagu abadi yang berhasil melintas zaman.

Selama ini, Guruh Soekarnoputra dan Chrisye memang tak terpisahkan. Banyak lagunya yang dibawakan Chrisye menjadi hit besar, hingga menginpsirasi penyanyi generasi berikutnya termasuk Nadin Amizah dengan “Kala Sang Surya Tenggelam.”

Memasuki tahun 2000-an, produktivitas Guruh Soekarnoputra tak lantas melempem. Saat menggarap album Cahaya, Krisdayanti kebagian mahakarya Guruh Soekarnoputra yakni “Mahadaya Cinta” yang tahun lalu direkam ulang Shanty.

Ada puluhan lagu hit yang dilahirkan Guruh Soekarnoputra. Izinkan Showbiz Liputan6.com memilih 6 di antaranya. Menghadirkan tema beragam dari cinta Indonesia hingga dimabuk asmara, 6 lagu berikut ini layak didengar ulang.

 

1. Indonesia Maharddhika (1977)

Menempati peringkat ke-59 dalam daftar 150 lagu Indonesia Terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone, “Indonesia Maharddhika” yang menjadi pembuka album Guruh Gipsy (1977) dirujuk sebaga salah satu warisan budaya sekaligus lagu penting dalam sejarah musik Tanah Air.

Selain Guruh Soekarnoputra, Guruh Gipsy diperkuat Keenan Nasution, Oding Nasution, Abadi Soesman, Roni Harahap, dan Chrisye. “Indonesia Maharddhika” yang berdurasi 15 menit 40 detik adalah komposisi megah mengisahkan Indonesia sebagai negeri agung nan damai.

 

2. Kala Sang Surya Tenggelam (1978)

Dear Gen Z, jika kalian tergila-gila dengan “Kala Sang Surya Tenggelam” versi Nadin Amizah gara-gara menonton Gadis Kretek-nya Dian Sastrowardoyo, it’s fine. Sebagai informasi, versi asli lagu ini direkam Chrisye untuk album Sabda Alam (1978).

Dekade 1990-an, muncul video klip “Kala Sang Surya Tenggelam” yang menampilkan Sausan Machari mengguntingi rambutnya hingga gundul benaran. Atas performa ini, ia diganjar Model Videoklip Terbaik di ajang Video Musik Indonesia. Sekeren itu!

 

3. Anak Jalanan (1978)

Album kedua Chrisye, Sabda Alam, yang dirilis Musica Studios melahirkan banyak hit abadi yang dikenang hingga kini. Nomor penutup album ini “Anak Jalanan” kemudian identik dengan sinetron Ali Topan Anak Jalanan dengan bintang Ari Sihasale di dekade 1990-an.

Meski dikover banyak musisi generasi baru, kita tetap tak bisa melepaskan “Anak Jalanan” dari karakter vokal Chrisye yang khas. Baru dengar lirik, “Anak jalanan kumbang metropolitan selalu ramai dalam kesepian,” seketika kita terkenang pada Chrisye yang mangkat pada 2007.

 

4. Kala Cinta Menggoda (1997)

Intro lagu ini menampilkan persilangan gamelan dalam nuansa pop kreatif yang menggugah rasa. Setelahnya, kita membayangkan meriahnya pesta topeng yang dihadiri Vira Yuniar, dalam video klip. Mewah, anggun, dan sophisticated.

“Kala Cinta Menggoda” bukti autentik genre musik sejatinya lentur. Pop modern dan gamelan menyatu dilapisi petikan lirik berbahasa Jawa: Lorone loro, ora koyo wong kang nandang wuyung, mangan ra doyan ra jenak dolan. Itulah “Kala Cinta Menggoda” yang berkelas banget!

 

5. Candu Asmara (1998)

Cici Faramida salah satu diva dangdut Tanah Air di dekade 1990-an. Setelah “RT5 RW3” yang fenomenal, popularitasnya meroket bersama “Candu Asmara.” Aransemen dangdut plus etnik komtemporer membuat lagu ini terdengar kompleks sekaligus mahal.

Cengkok Cici Faramida terasa manja tapi jauh dari kesan murah, merefleksikan kegelisahan gara-gara jatuh cinta di level mendalam. Pada 2008, lagu ini direkam ulang Marcell Siahaan untuk memperkuat album Hidup rilisan Warner Music Indonesia.

 

6. Mahadaya Cinta (2004)

Sedahsyat-dahsyatnya album Krisdayanti adalah Cahaya yang terjual lebih dari 450 ribu kaset dan diganjar triple platinum. Album yang jadi rujukan solis wanita generasi baru ini melahirkan banyak hit dari “Pilihlah Aku,” “Cobalah Untuk Setia” dan “Mahadaya Cinta.”

Karya Guruh Soekarnoputra ini menyampaikan pesan cinta dalam konteks universal. Keragaman sejatinya bisa diikat dengan cinta yang mewujud dalam toleransi, persahabatan, saling respek, dll. Intepretasi KD membuat lagu ini jauh dari kesan preachy. Penuh selebrasi!

 

Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya