Sebagai siswi SMA, Fatin Sidqia prihatin atas fenomena tawuran antar pelajar. Dia kesal karena teman-teman di sekolahnya tak sedikit juga yang terjerumus.
"Temanku banyak yang begitu. Ujungnya, kalau nggak luka ya malu," katanya ditemui Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013)
Bagi dara berusia 16 tahun ini, tak ada keuntungan sedikitpun yang bisa diambil dari tawuran. Cuma keheranan yang dirasakan Fatin saat para pelajar berlaga bak jagoan di jalan.
"Mereka itu minus banget buat aku, alay banget. Nggak ada lebihnya deh,"Â katanya dengan nada kesal.
Fatin menyarankan agar pelajar zaman sekarang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencari kegiatan positif. Karena menurutnya, tak sedikit nyawa melayang akibat tawuran. "Sering-sering ibadah deh," ujarnya. (Fei)
"Temanku banyak yang begitu. Ujungnya, kalau nggak luka ya malu," katanya ditemui Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013)
Bagi dara berusia 16 tahun ini, tak ada keuntungan sedikitpun yang bisa diambil dari tawuran. Cuma keheranan yang dirasakan Fatin saat para pelajar berlaga bak jagoan di jalan.
"Mereka itu minus banget buat aku, alay banget. Nggak ada lebihnya deh,"Â katanya dengan nada kesal.
Fatin menyarankan agar pelajar zaman sekarang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencari kegiatan positif. Karena menurutnya, tak sedikit nyawa melayang akibat tawuran. "Sering-sering ibadah deh," ujarnya. (Fei)