Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya telah meminta Direktur Utama (Dirut) PDAM Surabaya untuk segera kembali menormalkan distribusi air PDAM.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) angkat bicara soal macetnya air milik Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada. Ini karena dampak pembangunan ruang bawah tanah untuk Alun-Alun di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur.
"Ini terpaksa (pipa PDAM) harus dipotong kalau tidak jaringan telkom se-Surabaya bisa blackout (mati total)," ujar Risma dilansir Antara, Rabu (11/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Risma menuturkan, kondisi tersebut di luar perencanaan sehingga membuat distribusi air PDAM kepada sekitar 200 ribu pelanggan di sejumlah wilayah di Kota Surabaya terganggu. "Kalau ada perencanaan itu lebih mudah. Ini karena tidak ada perencanaan, kita tidak bisa," kata dia.
Meski demikian, Risma mengatakan pihaknya telah meminta Dirut PDAM Surabaya Mujiaman untuk segera menormalkan kembali distribusi air PDAM. Risma mengatakan, beberapa titik seperti Surabaya bagian selatan dan Surabaya pusat telah normal kembali.
"Saya sudah dapat laporan yang selatan jalan, pusat sudah jalan, tinggal yang utara. Saya minta Pak Mujiaman untuk fasilitasi yang utara," ujar dia.
Saat ditanya soal kompensasi, Wali Kota Risma mengatakan belum menyediakan itu karena kondisi yang terjadi merupakan keadaan darurat yang harus dilakukan oleh pihak PDAM Surabaya.
Adapun pelanggan yang terdampak meliputi kawasan Ngagel Utara, Tenggumung ke Kenjeran, A Yani, Dukuh Kupang Krembangan Gubeng Airlangga, Pacarkeling, Keputran Pasar Kecil, Tidar, Basuki Rahmad, Maspati, Yos Sudarso dan Sidosermo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berawal dari Pemasangan Tiang Pancang
Mujiaman mengatakan gangguan yang diterima pelanggan PDAM terkait matinya aliran air tersebut berawal dari pemasangan tiang pancang untuk pembangunan alun-alun. Sedianya, pipa PDAM telah dilakukan pemindahan jalur pipa bawah tanah.
Namun, lanjut dia, pada prosesnya ditemukan kendala karena padatnya jalur instalasi utilitas bawah tanah di kawasan Yos Sudarso yang cukup padat. Akibatnya, jalur pipa PDAM harus berhimpitan dengan pipa milik PT Telkom.
"Ternyata ada pipa besar punya Telkom berhimpitan. Kalau kita paksa pasang akan tergencet. Kalau kita paksa potong (punya telkom) nanti akan blackout komunikasi di Surabaya," kata Mujiaman.
Mendapati hal itu, lanjut Mujiaman, pihak PDAM memutuskan memotong sendiri pipa milik PDAM untuk mengantisipasi kendala ini. Adapun risikonya proses teknis penyambungan kembali pipa PDAM membutuhkan proses panjang sehingga sempat menghambat aliran air ke ratusan ribu pelanggan.
Meski demikian, Mujiaman menjanjikan proses penyambungan pipa PDAM akan selesai maksimal Selasa malam ini. Paling lambat aliran air akan mulai normal mulai Rabu dini hari, 10 September 2019 mengalir di ratusan sambungan PDAM yang terhambat.
Advertisement