Warga Surabaya Berebut Tumpeng Syukuran Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Acara tasyakuran ini terselenggara atas kerja sama para relawan Jokowi-Ma'ruf dari berbagai macam latar belakang seperti seniman, aktivis LSM, budayawan, advokat, akademisi, dan pelajar di Surabaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 21:00 WIB
Pemkot Surabaya baru saja mendatangkan delapan armada bus canggih yang bernama Suroboyo Bus.
Pemkot Surabaya baru saja mendatangkan delapan armada bus canggih yang bernama Suroboyo Bus (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga berebut tumpeng raksasa setinggi 7 meter dan lebar 2 meter terbuat dari sayur dan buah-buahan dalam kegiatan tasyakuran pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di ruas Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur, Minggu sore (20/10/2019).

"Tumpeng setinggi 7 meter ini menggambarkan presiden ke-7 dan lebar 2 meter adalah dua periode Joko Widodo menjadi presiden. Sedangkan sayur dan buah adalah hasil kekayaan yang dimiliki Ibu Pertiwi," kata koordinator acara tasyakuran Kusnan, dilansir Antara.

Kusnan menuturkan, acara tasyakuran ini terselenggara atas kerja sama para relawan Jokowi-Ma'ruf Amin dari berbagai macam latar belakang seperti seniman, aktivis LSM, budayawan, advokat, akademisi, dan pelajar.

"Dengan tasyakuran ini, kami berharap Jokowi-Ma'ruf bisa membawa Indonesia lebih maju," ujar dia.

Hal sama juga dikatakan panitia tasyakuran Ermawan Wibisono. Ia mengatakan setelah Jokowi-Ma'ruf dilantik pada Minggu sore ini, pihaknya meminta warga Surabaya untuk mendoakannya agar bisa memimpin bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.

"Kita doakan semuanya baik-baik saja. Acara hari ini kita maknai sebagai jalan awal perjuangan. Sebagai relawan jangan berhenti, tetap kita kawal dan berikan masukan apapun bentuknya. Kita harus tetap menjaga ideologi Pancasila dari rongrongan ideologi luar. Saya minta jangan berhenti, tapi kita tetap berkomunikasi," katanya.

Budayawan dan ekonom serta Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya Tjuk Kasturi Sukiadi mengatakan perjuangan dalam mendukung Jokowi-Ma'ruf telah dikabulkan, sehingga sudah sepatutnya mensyukurinya.

"Kita tidak punya pretensi apapun atau jabatan apapun atas semua ini. Saya teringat penyanyi Tunisia dalam sebuah lagunya 'kalau jabatan kau ambil ambillah, tapi jangan usik negeri ini'. Ini tekad kita sebagai relawan," kata Tjuk Kasturi.

Menurut dia, relawan tetap mengawal Jokowi-Ma'ruf dengan sikap kritis agar kepemimpinan Jokowi-Ma-ruf tetap berada pada jalur yang benar. Ia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa menjalankan amanat rakyat dengan benar.

Usai menggelar serangkaian acara mulai dari orasi dan doa lintas agama, dilanjutkan dengan acara berebut tumpeng raksasa. Sejumlah warga yang sudah menunggu lama langsung menuju tumpeng raksasa itu. Mereka terlihat berebut buah dan sayur. "Alhamdulillah, dapat sayur buat masak besok," kata salah seorang warga setempat.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Forkopimda Sidoarjo Gelar Doa Bersama untuk Indonesia Damai

Jelang Aksi 22 Mei, Polisi Razia Penumpang Bus dan Kereta Api Tujuan Surabaya - Jakarta
Polresta Sidoarjo bersama TNI dan Brimob Polda Jatim menggelar razia di titik keberangkatan transportasi darat Terminal Purabaya Surabaya (Bungurasih). (Liputan6.com/

Sebelumnya, Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur bermunajat untuk Indonesia damai, terutama sambut pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2019.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Kombes Pol, Zain Dwi Nugroho mengatakan, doa bersama ini dilakukan guna menjaga keamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

"Kegiatan ini bertujuan sebagai ungkapan syukur atas kondusivitas kamtibmas di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang sampai saat ini aman dan damai," kata dia dilansir Antara, ditulis Minggu, 20 Oktober 2019.

Ia mengatakan, peserta yang hadir juga diajak bermunajat memohon doa kepada Allah SWT supaya keamanan dan kedamaian di Indonesia ini terus dilindungi Allah.

"Kami mengucap syukur atas telah dilaluinya segala tahapan Pemilu 2019 sesuai konstitusi, juga situasi kamtibmas khususnya di Kabupaten Sidoarjo yang aman dan kondusif," ujarnya.

Ajak Masyarakat

Ia mengajak masyarakat Sidoarjo untuk terus bersama-sama menjaga kondusivitas dan kedamaian ini, termasuk agenda pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI 2019-2024 pada Minggu, 20 Oktober 2019.

"Mari terus jaga persatuan dan kerukunan dari Sidoarjo untuk Indonesia damai. Karenanya, melalui doa bersama ini, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua serta merahmati Indonesia dengan penuh kedamaian," kata Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Ia juga mengimbau masyarakat agar momen pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI 2019-2024 yang bersamaan dengan pawai memperingati Hari Santri Nasional 2019, diikuti dengan tertib dan damai.

"Kami juga mengajak masyarakat Sidoarjo mengetuk pintu langit guna menjaga kondusivitas kamtibmas pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI," kata dia.

Pesan senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras TNI-Polri dan masyarakat di Sidoarjo dalam menjaga keamanan dan kedamaian.

"Sudah jangan ada lagi perbedaan, semua harus bersatu dan mari sambut pelantikan Presiden-Wakil Presiden besok serta peringatan Hari Santri Nasional dengan tertib," kata Wabup Sidoarjo.

Tampak hadir dalam doa bersama di Mapolresta Sidoarjo, antara lain Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, wakil bupati  Kapolresta, pimpinan jajaran TNI, Ketua MUI, Ketua FKUB,  Ketua PCNU,  pengurus PD Muhammadiyah, perwakilan parpol, tokoh masyarakat, BEM se-Sidoarjo, dan beberapa undangan lainnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya