Proyek Trotoar di Surabaya Molor? Awas Kena Denda

Sejumlah pembangunan trotoar belum selesai di Surabaya antara lain di Kedung Koro dan Jalan Dharmahusada.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 15:31 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Trotoar di Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya akan menjatuhkan sanksi denda bagi pelaksana pekerjaan trotoar di Surabaya, Jawa Timur yang lambat. Ancaman itu untuk pembangunan trotoar di sejumlah kawasan di Kota Pahlawan, Jawa Timur yang lambat dan belum selesai menjelang akhir 2019 karena kesalahan kontraktornya.

Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, Ganjar Siswo Pramono menuturkan, untuk pekerjaan pedestrian yang terlambat tetap dikenai denda.

"Itu karena kesalahan kontraktornya, kalau perpanjangan bukan kesalahan kontraktornya karena kesalahan teknis. Kalau ada yang baru mulai berarti kontraknya barusan, seperti di Jalan Arjuna itu barusan," kata Ganjar, seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/12/2019).

Ia mencontohkan, seperti pembangunan trotoar di Kedung Doro tinggal sedikit, keramiknya sudah selesai semua tinggal aspal. Sedangkan pedestrian di Jalan Dharmahusada itu kendalanya dari BPJS-nya sendiri belum bisa menyesuaikan.

"Kalau ada kendala itu pasti, salah satunya warga menolak untuk dipasang, akhirnya ribut jadi masalah sosial," tutur dia.

Saat ditanya kemajuan pembangunan trotoar secara keseluruhan di Surabaya, Ganjar mengaku untuk detailnya berapa titik belum mengetahui.

Hanya saja, kata dia, pihaknya memperkirakan rata-rata sudah 90 persen untuk tahap pertama di enam titik. Adapun lima titik yang dimaksud adalah Kedongdoro, Bungkul, Dharmahusada, Kertajaya, Dharmahusada Indah dan Pucang. Sedangkan untuk nilainya, lanjut dia, rata-rata besar yakni ada yang Rp7 milliar, paling tinggi di Kedung Doro sebesar Rp11 milliar. Nilai itu sudah termasuk biaya penanaman pohon, PJU, taman dan rumput.

"Pertama dari kita, selanjutnya yang merawat DKRTH (Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau). Dari lima titik itu rata rata 90 persen, tapi yang lainnya ada yang sudah selesai," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemkot Pasang Bollard, Jalur Pedestrian Surabaya Makin Cantik

Bola indah tersebut sebagai pengaman bagi pejalan kaki, mencegah sepeda motor melintas di atas trotoar, sekaligus memperindah kawasan trotoar di Surabaya.
Trotoar di Surabaya (Sumber: @dishubsurabaya)

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen melindungi dan memberi kenyaman bagi masyarakat ketika berada di ruang publik.

Salah satunya dengan memasang bollard-bollard di trotoar di jalan Surabaya. Selain berfungsi melindungi para pejalan kaki, desain bollard yang menarik itu juga semakin mempercantik trotoar jalan di Kota Pahlawan.

Kasi Penyediaan Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Prasetyo Prambayanto mengatakan, tujuan utama dipasang bollard itu supaya para pengendara roda dua (R2) tidak naik ke jalur pedestrian. Sehingga para pejalan kaki merasa nyaman dan aman saat berjalan di jalur pedestrian.

"Di jalur pedestrian Jalan Pemuda itu kita pasang bollard desain baru model orang, desainnya juga kita sesuaikan agar bisa dilintasi penyandang disabilitas. Namun untuk sementara ini, desain baru itu masih kita jadikan pilot project," kata Prasetyo ketika dihubungi, Jumat, 6 September 2019.

Dia menuturkan, pemasangan bollard desain baru ini, selain berfungsi agar pengendara R2 tidak naik ke trotoar jalan, juga untuk mempercantik pedestrian di Surabaya.

Bahkan, desain bollard baru yang dipasang itu memiliki beragam corak warna. Ada merah, kuning, jingga hingga orange. Namun demikian, untuk pengembangan ke depan, pihaknya mengaku akan mengevaluasi terkait desain baru tersebut.

"Atas arahan dari Bu Risma desain bollard yang model lama, beton besar itu kita gantikan dengan yang model baru, nanti juga kita evaluasi kekuatannya dan melihat respons tanggapan dari masyarakat," ujar dia.

Selain memasang bollard-bollard di jalur pedestrian jalan, Dishub Surabaya juga melebarkan tulisan rambu-rambu peringatan. Harapannya, tulisan rambu-rambu peringatan itu semakin terlihat jelas oleh para pengendara. "Bu Risma juga memberi arahan agar rambu-rambu peringatan itu tulisannya dilebarkan, supaya semakin terlihat jelas," kata dia.

Rencana Pasang CCTV

Bahkan, Prasetyo menyebut, pihaknya juga berencana memasang CCTV untuk memantau para pengendara R2 maupun R4 yang naik di jalur pedestrian.

Walaupun selama ini Dishub Surabaya bersama jajaran terkait rutin melakukan patroli, namun saat kondisi jalanan macet terkadang masih saja ada pengendara R2 yang naik di trotoar jalan.

"Memang yang terpenting adalah kesadaran dari para pengendara itu sendiri. Karena itu kita juga rutin terus lakukan patroli dan memberikan teguran bagi pengendara yang naik di jalur pedestrian jalan," pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya