Gubernur Khofifah Hadiri Salat Gerhana Matahari di Masjid Al Akbar Surabaya

Acara Salat Gerhana yang berlangsung sekitar pukul 12.40 WIB di Surabaya itu mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2019, 20:30 WIB
Momen Indah Gerhana Matahari Cincin di Berbagai Negara
Bulan bergerak menutupi matahari saat fase gerhana matahari parsial di Bangkok, Thailand, Kamis (26/12/2019). Gerhana matahari cincin yang terjadi pada hari ini dapat diamati dari sejumlah wilayah mulai Afrika timur, seluruh Asia, Samudera India, dan Australia utara. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan Salat Gerhana Matahari yang berlangsung di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (26/12). Di tempat itu pulan, hadir ribuan masyarkat sekitar Surabaya untuk menyaksikan persitwa langkah tersebut.

Masyarakat di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya terlihat antusias menyambut peristiwa gerhana matahari parsial dengan datang langsung ke Masjid Nasional Al Akbar Surabaya untuk nonton bareng melalui sejumlah teleskop atau teropong bintang yang disediakan.

"Saya datang bersama anak-anak, keponakan, adik ipar dan mertua. Sayang kalau dilewatkan karena gerhana matahari hanya terjadi beberapa kali seumur hidup," kata Dian Kumalasari, warga Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, saat dikonfirmasi ketika menyaksikan gerhana matahari melalui teropong astronomi di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Kamis (26/12/2019).

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menyediakan sembilan teropong bagi masyarakat yang ingin menyaksikan proses gerhana secara langsung. Selain itu juga membagikan sebanyak 99 kacamata gerhana, dilansir dari Antara.

"Sembilan teropong ini kami pinjam dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Jawa Timur," ujar Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M Noor.

Sembilan teropong tersebut biasanya hanya dipakai setahun sekali untuk melihat bulan saat menentukan awal dan akhir Ramadhan.

"Daripada dipakai setahun sekali, kami pinjam untuk edukasi masyarakat menyaksikan fenomena gerhana matahari," ucap Helmy.

Dia menyebut masyarakat yang datang mencapai 10 ribu lebih.

"Semula kami prediksi masyarakat yang datang hanya sekitar 1.000 atau 2 ribu orang. Ternyata yang datang 10 ribu orang lebih. Ini menandakan antusias masyarakat untuk belajar astronomi tinggi," ujarnya di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Antusiasme Masyarakat

Momen Indah Gerhana Matahari Cincin di Berbagai Negara
Burung camar terbang di pantai saat gerhana matahari parsial di Kuwait City, Kuwait, Kamis (26/12/2019). Gerhana matahari yang terjadi pada hari ini dapat diamati dari sejumlah wilayah mulai Afrika timur, seluruh Asia, Samudera India, dan Australia utara. (YASSER AL-ZAYYAT/AFP)

Masjid Nasional Al Akbar menggelar salat Gerhana Matahari pada sekitar pukul 12.40 WIB. Menurut Helmy, ada tiga aspek yang disasar dari penyelenggaraan nonton bareng proses gerhana matahari di itu.

"Pertama adalah aspek wisata. Kebetulan bersamaan dengan liburan anak-anak sekolah, sehingga mereka bisa berwisata ke Masjid Nasional Al Akbar Surabaya," katanya.

Kedua adalah aspek edukasi untuk belajar ilmu astronomi, sertia ketiga adalah aspek religi, dengan mengikuti salat gerhana matahari berjamaah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Gubernur Khofifah mengapresiasi kegiatan nonton bareng gerhana matahari yang digelar di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

"Saya lihat selain menyediakan sembilan teropong, juga ada beberapa astronom di sini, sehingga masyarakat bisa bertanya-tanya langsung tentang ilmu astronomi kepada ahlinya," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya