Kadin Jatim Ajak Investor Tanam Modal di 5 Kawasan Ini

Kadin Jatim menyatakan ada sekitar 218 proyek yang masuk dalam Perpres 80/2019 membutuhkan investasi sekitar Rp 292,45 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2020, 11:09 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 11:09 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur atau Kadin Jatim menilai investasi yang akan masuk dalam proyek percepatan pembangunan di lima kawasan di Jawa Timur terkait program nasional dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 akan tingkatkan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Kadin Jatim membentuk tim yang memetakan dan merencanakan kawasan terkait dukungan kepada program nasional yang tertuang Hal ini mengingat ada 218 proyek dalam percepatan pembangunan ekonomi di kawasan itu.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menuturkan, lima kawasan itu pertama adalah Gerbang Kertasusila atau Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.

Kedua kawasan Madura dan Kepulauan, dan ketiga kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), selanjutnya keempat kawasan Selingkar Ijen serta kelima kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Ada sekitar 218 proyek yang masuk dalam percepatan pembangunan ekonomi di beberapa kawasan tersebut, dan kami telah membentuk tim yang bertugas untuk melakukan pemetaan, membuat perencanaan kawasan yang nantinya akan dikonsultasikan ke Gubernur Jatim Khofifah," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 9 Januari 2020.

Ia mengatakan, kalau Pemprov Jatim setuju, tim akan menyiapkan investor-nya karena sejauh ini sudah banyak pihak swasta yang menyatakan berminat dan siap berinvestasi.

Ia menuturkan, sekitar 218 proyek yang masuk dalam Perpres 80/2019 tersebut diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 292,45 triliun dengan skema sumber pembiayaan berbeda-beda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Terbesar Ada 72 Proyek

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kamera CCTV yang dipasang di sejumlah persimpangan jalan di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Terbesar adalah sumber pembiayaan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan jumlah 72 proyek yang nilainya sebesar Rp 136,112 triliun, selanjutnya 19 proyek dari pembiayaan BUMN dan BUMD dengan dengan nilai Rp Rp 67,64 triliun, 17 proyek dari pembiayaan swasta dan BUMN dengan nilai Rp 46,768 triliun.

"Ini menunjukkan korporasi berperan penting dalam merealisasikan proyek percepatan ini karena 46,54 persen pembiayaan dari KPBU. Dalam hal ini, Kadin Jatim telah mengajak sejumlah investor, baik investor daerah yang telah memiliki SDM mumpuni ataupun investor dari luar daerah," katanya.

Adik mengatakan, masuknya investasi di proyek percepatan pembangunan lima kawasan ini akan menjadi salah satu pemicu dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Jatim sehingga pertumbuhannya dipastikan akan semakin membaik. Karena ada banyak potensi ekonomi lain yang bisa dikembangkan juga.

Di kawasan BTS dan Selingkar Ijen misalnya, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa yang mampu menarik wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Sementara di kawasan Gerbang Kertasusila ada banyak industri dan perdagangan yang telah menjadi nadi pergerakan ekonomi di Jatim dan masih banyak lagi.

"Kami berharap, ini akan menjadi semacam oase dan energi positif, baik bagi pengusaha maupun bagi masyarakat sekitar kawasan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya