Kadin Jatim Sambut Baik Digitalisasi Layanan Tol Laut

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyambut positif rencana penerapan digitalisasi pelayanan program tol laut yang dilakukan pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 09:00 WIB
20161025-Tol-Laut-IA4
Petugas bersiaga sebelum keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyambut positif rencana penerapan digitalisasi pelayanan program tol laut yang dilakukan pemerintah, karena akan mempercepat dalam mengatasi problematika program tersebut yang terjadi selama ini.

Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengatakan, digitalisasi dengan menggunakan aplikasi berbasis daring itu akan mengatasi berbagai persoalan, salah satunya adalah transparansi.

"Saat ini, program tol laut cenderung stagnan dan tidak berdampak positif terhadap penurunan harga barang di Indonesia Timur. Padahal, pemerintah melalui Kemenhub berkomitmen menurunkan biaya logistik yang saat ini mencapai 24 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi 16 persen, sesuai yang diamanatkan di Sistem Logistik Nasional (Sislognas)," katanya, dilansir dari Antara.

Adik yang berencana maju dalam bursa calon ketua Kadin Jatim ini mengakui, tingginya biaya logistik di Indonesia Timur lebih disebabkan karena ketidakseimbangan arus pergi dan balik, kemudian kurangnya kesiapan infrastruktur dan intransparansi informasi logistik.

Oleh karena itu, Adik mengapresiasi langkah Kemenhub yang akan menerapkan digitalisasi pelayanan tol laut, sebab sebelumnya pemerintah juga telah berupaya keras memperbaiki infrastruktur, terbukti dengan meningkatnya "Logistik Performance Indonesia" (LPI) dari peringkat 73 pada 2016 ke peringkat 54 pada 2018.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Perbaikan Infrastruktur

Mengenai perbaikan infrastruktur, lanjut Adik, kita tidak dapat mengharapkan dari perbaikan infrastruktur semata, namun perlu perbaikan di sektor peningkatan arus balik, peningkatan kompetensi dan transparansi informasi logistik, dan penerapan digitalisasi layanan sangat tepat dilakukan.

Ia menjelaskan, Indonesia Timur menyimpan begitu banyak potensi daerah atas sumber daya alam yang berlimpah, dan kini sudah mulai banyak investasi yang dilakukan oleh pengusaha dalam dan luar negri, terbukti dengan semakin meningkatnya permintaan barang menuju daerah tersebut yang semakin beragam.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Wisnu Handoko mengatakan digitalisasi pelayanan akan dilakukan untuk mempermudah proses pemesanan kontainer secara transparan dan dapat membagi muatan secara fair kepada shipper yang ada di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan (3TP).

"Platform digital ini nantinya diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk berbagai pemesanan transportasi," ujar Wisnu, menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya