Onde-Onde, Kuliner Mojokerto Bikin Nagih Cicipi

Onde-Onde merupakan jajanan pasar yang mempunyai bentuk bulat berwarna keemasan dan ditaburi biji wijen, biasanya Onde-Onde berisikan kacang hijau yang manis.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 04:00 WIB
onde onde
DIY Kuliner: Onde-onde nutella & selai kacang (Resep: Kokiku Tv)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya kekayaan, seperti alam, budaya, dan yang paling menonjol adalah kulinernya. Bermacam-macam daerah yang ada di Indonesia, bermacam-macam pula makanan yang ada di dalamnya.

Salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai beragam kuliner adalah Jawa Timur. Terdapat banyak daerah di dalamnya, membuat Jawa Timur kaya akan kulinernya. Bahkan, banyak kulinernya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi daerah lain.

Salah satu makanan yang banyak dikonsumsi orang adalah Onde-Onde. Makanan ini merupakan jajanan tradisional berasal dari Mojokerto, Jawa Timur.

Onde-Onde merupakan jajanan pasar yang mempunyai bentuk bulat berwarna keemasan dan ditaburi biji wijen, biasanya Onde-Onde berisikan kacang hijau yang manis.

Mengutip dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, Onde-Onde dalam bahasa jawa ditulis ondhé-ondhé. Jika biasanya Onde-Onde mempunyai bahan dasar campuran dari tepung beras dan tepung ketan, maka berbeda dengan yang ada di Mojokerto.

Onde-Onde yang ada di Mojokerto berasal dari tepung terigu yang diberi pewarna seperti putih, merah, dan hijau.

Awalnya, Onde-Onde merupakan kudapan yang berasal dari Guangdong, Tiongkok yang kemudian diadaptasi oleh di Indonesia. Kala itu, para perantau membawa Onde-Onde dan mengenalkannya ke penduduk seperti negara-negara di Asia Tenggara.

Bahkan, ada yang menyebutkan datangnya Onde-Onde masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 berbarengan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho. Di Tiongkok, Onde-Onde sudah ada sejak pemerintahan Dinasti Zhou (1045-256 SM). Pada saat itu, Onde-Onde menjadi lambang keselamatan dan kebersamaan. Kudapan ini juga biasanya disajikan untuk tukang kayu dan tukang batu yang kala itu sedang membangun istana kekaisaran.

Kemudian pada Dinasti T’ang ada sastrawan bernama Wang Fanzhi yang menuliskan Onde-Onde tergolong makanan istimewa di istana kekaisaran Chang’an.

Di Tiongkok Utara, Onde-Onde mempunyai nama ‘matuan’. Sedangkan di Tiongkok Selatan, Onde-Onde disebut juga dengan ‘Ma Yuan’, ‘Jen Dai’, dan ‘Jian  Tui’.

Onde-Onde awalnya adalah berisikan pasta gula merah, kemudian berkembang menjadi kacang hijau bersantan, dan ketan hitam. Sekarang, seiring berkembangnya zaman, banyak Onde-Onde yang sudah ditambah varian isinya antara lain cokelat, durian, nangka, keju, dan lain-lain.

 

(Shafa Tasha Fadhila-Mahasiswa PNJ)

Saksilan Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya