Jurus Pelindo III Surabaya Tangkal Virus Corona Masuk Pelabuhan

Apabila kapal sudah dinyatakan clear and clean, maka Pelindo III akan mengirimkan kapal pandu sehingga kapal bisa bersandar dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 21:30 WIB
Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Surabaya bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa kapal-kapal internasional yang akan masuk ke Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Pemeriksaan ini terutama ditujukan kepada kapal-kapal dari Cina untuk mencegah masuknya virus corona melalui pelabuhan.

“Pemeriksaan di antara buoy 2 dan buoy 3, kapal dihentikan, petugas naik untuk mengecek dan memeriksa,” ujar Wilis Aji Wiranata, VP Corporate Communication PT Pelindo III Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (2/2/2020).

Sementara, kapal internasional yang telah terlebih dulu bersandar di pelabuhan lain di Indonesia, seperti di Pelabuhan Tanjung Priok, dianggap telah bersih. Apabila kapal sudah dinyatakan clear and clean, maka Pelindo III akan mengirimkan kapal pandu sehingga kapal bisa bersandar dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.

Pelindo III Surabaya mencatat jumlah kapal peti kemas dan curah kering yang datang langsung dari China ke Surabaya rata-rata mencapai 26 unit hingga 36 unit per bulan.

Selain pemeriksaan kapal, KKP juga telah meletakkan satu unit alat deteksi suhu tubuh di Gapura Surya Nusantara (GSN) untuk pengecekan kepada seluruh penumpang kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak.

Ada tiga pilihan yang ditawarkan jika terdapat awak atau penumpang kapal yang terindikasi terpapar virus corona. Pertama, orang yang terduga terpapar virus corona akan dirawat di rumah sakit rujukan.

Kedua, dideportasi, atau terakhir, kapal ditolak bersandar.

“Hal-hal ini sudah kami sosialisasikan kepada agen pelayaran dan kami mengikuti keputusan KKP,” ucap Wilis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya