Polda Jatim: Tingkat Kerawanan Pilkada Berpotensi Lebih Tinggi Ketimbang Pilpres

Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai memetakan kerawanan pada Pilkada serentak 2020 di 18 kabupaten dan kota di wilayah setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 16:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melihat potensi tingkat kerawanan pemilihan kepala daerah (pilkada) lebih tinggi dari pemilihan presden (pilpres).

Hal itu disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Luki mengatakan, tingkat kerawanan tersebut dilihat dari pemetaan potensi kericuhan ini.

"Seperti pilpres kemarin saya rasa potensi kerawanannya sama seperti pilpres. Yang jelas pilkada mungkin lebih potensi kerawanannya lebih tinggi karena serentak,” tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 13 Februari 2020.

Polda Jatim mulai memetakan kerawanan pada Pilkada serentak 2020 di 18 kabupaten dan kota di wilayah setempat dengan mengumpulkan KPU, Bawaslu hingga kapolres se-jajaran di Surabaya pada Kamis pekan ini.

"Ini dalam rangka mengkonsolidasi. Tadi pagi KPU diundang, juga Bawaslu dan ini para kapolres dengan Kabag Ops. Sekarang kami sudah melakukan pemetaan dari kesiapan di wilayah 19 polres menghadapi pilkada,” tutur Luki.

Luki menambahkan, meski hanya 19 polres yang mengamankan pilkada, tetapi polres-polres lainnya akan membantu. Misalnya dengan mengirim personel untuk membantu mengamankan.

"Karena ini membutuhkan personel yang banyak. Butuh berapa personel dari sekarang kita data dan siapa saja para tetangga yang enggak ikut nanti didata. Kalau kurang nanti baru Polda dan Brimob dari SPN yang mendukung,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Khofifah Apresiasi Upaya Kepolisian

Sah, Khofifah-Emil Jabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak bersama Gubernur Jambi definitif, Fachrori Umar sebelum dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, pertemuan kali ini cukup penting untuk mengetahui apa yang harus diantisipasi sejak dini.

"Kalau dari potensi kemungkinan untuk menjadi disharmoni, kemudian terjadi politisasi SARA dan politik identitas, angkanya cukup tinggi. Maka kemudian itu dijadikan referensi, maka antisipasi koordinasi dan intensitas kita untuk membangun silaturahim cukup tinggi,” ujar dia.

Khofifah menyatakan tak memungkiri jika ada dinamika yang terjadi pada pagelaran Pilkada 2020 nanti. Oleh karena itu, dia apresiasi upaya kepolisian ini.

"Pilkada 2020 ini 19 kabupaten dan kota yang rata-rata sangat besar. Nah ini daerah-daerah yang dengan DPT sangat besar dan dengan tingkat heterogenitas dan varian-varian dinamika yang harus diantisipasi bersama,” ujar dia.

“Maka sebagai bagian dari keluarga besar di Pemprov tentu kami menyampaikan terima kasih. Pak Kapolda sudah menginisiasi untuk pertemuan rapat seperti ini,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya