BMKG Juanda: Surabaya Berpotensi Alami Hujan Lokal

BMKG Juanda prediksi Surabaya akan alami hujan lokal pada pukul 13.00, 16.00, dan 19.00 WIB.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Apr 2020, 11:24 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 11:24 WIB
20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan Surabaya, Jawa Timur akan alami hujan pada Kamis (2/4/2020).

Mengutip instagram @infobmkgjuanda, Surabaya akan alami hujan lokal pada pukul 13.00, 16.00, dan 19.00 WIB. Sedangkan Surabaya akan berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu di Surabaya akan berada di kisaran 25-32 derajat celsius dengan kecepatan angin 20 KM per jam. Kelembaban udara 60-90 persen.

Selain itu, BMKG Juanda juga merilis peringatan dini tiga harian Jawa Timur untuk mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada siang hari hingga sore hari di Kota Mojokerto, Gresik, Pulau Bawean, Lamongan, Jombang, Nganjuk, Kota Kediri.

Kemudian Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau Dimulai Awal April 2020

ilustrasi kemarau dan kekeringan
(Foto: Tama66/Pixabay) Ilustrasi kemarau dna kekeringan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi prakiraan awal musim kemarau di Indonesia pada tahun 2020. BMKG menghitung, hal itu akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada April 2020, lalu wilayah Bali dan Jawa.

"Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 17.0 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada bulan April 2020, yaitu di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa," tulis BMKG lewat siaran pers diterima, Jumat, 27 Maret 2020.

Kemudian, puncak musim kemarau BMKG memprediksi terjadi pada Juli, sedangkan 64.9 persen pada Agustus dan sekitar 18.7 persen pada September.

"Musim kemarau tahun 2020 secara umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019, karenanya BMKG mengimbau para pemangku- kepentingan dan masyarakat untuk tetap waspada," terang BMKG.

Menurut BMKG, wilayah Bali, Nusa Tenggara, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian utara dan selatan akan mengalami bulan kemarau lebih awal.

Selain itu, di beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau lebih kering daripada biasanya, seperti di sebagian Aceh, sebagian pesisir timur Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung bagian timur, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah dan utara, sebagian Jawa Timur.

Selain itu wilayah yang juga bakal mengalami kemarau lebih awal yaiitu di Bali bagian timur, NTB bagian timur, sebagian kecil NTT, Kalimantan Timur bagian tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, dan Maluku bagian barat dan tenggara. 

BMKG berharap pemerintah bisa lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan ketersediaan air bersih. 

"Para pemangku-kepentingan dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan," BMKG menandasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya